GridOto.com - Pemerintah berencana untuk memberikan insentif pembelian mobil listrik pada 2023 mendatang.
Pemberian insentif mobil listrik sendiri ditujukan untuk mempercepat adopsi mobil listrik maupun mobil atau motor elektrifikasi di Indoensia.
Karena tidak hanya insentif mobil listrik, pemerintah juga berniat memberikan insentif untuk pembelian mobil elektrifikasi dan motor listrik.
Meskipun detail dari rencana subsidi tersebut masih menjadi misteri, hal tersebut tidak menghalangi para pabrikan untuk memberikan respon yang positif.
Salah satunya adalah PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI), yang aktif di segmen mobil listrik dan elektrifikasi berkat Nissan Leaf dan Kicks e-Power.
"Kami sangat mendukung program pemerintah dalam mempercepat perpindahan penggunaan kendaraan berbasis Internal Combustion Engine (mesin bakar konvensional) ke elektrifikasi," ujar Julian Olmon, Head of Marketing Communication NMDI kepada GridOto.com, Kamis (15/12/2022).
Namun, Julian mengatakan bahwa pihaknya berharap bahwa pemerintah tidak berhenti di pemberian insentif pembelian mobil listrik saja.
Melainkan juga turut menggalakkan pembangunan struktur dan infrastruktur pendukung operasional kendaraan elektrifikasi seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Sejalan dengan pemberian insentif, kami juga berharap agar penyebaran infrastruktur SPKLU selaras bisa di percepat juga," ucap Julian.
Baca Juga: Toyota Kasih Respons Positif Soal Pemberian Insentif Mobil Listrik, Begini Jawabannya
Selain itu, Julian mengatakan bahwa pihaknya turut berharap bahwa pemerintah dapat memperluas kriteria mobil atau motor yang berhak menerima subsidi tersebut.
Utamanya terkait rencana bahwa insentif pembelian mobil listrik hanya bisa diterima oleh pabrikan yang mempunyai fasilitas produksi di Indonesia.
Meskipun masih belum jelas apakah pernyataan tersebut bermaksud mobil listrik dan elektrifikasi yang diproduksi di Indonesia, atau cukup pabrikannya saja yang memiliki fasilitas produksi di Tanah Air.
Terlepas dari itu, Julian beralasan bahwa memperluas penerima insentif pembelian mobil listrik kepada seluruh pabrikan bisa semakin mempercepat adopsi kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
"Kami juga berharap bahwa subsidi ini juga diperluas bukan hanya yang memiliki pabrik di Indonesia, tapi semua produsen kendaraan listrik," ucapnya.
"Saat ini permintaan masih lebih tinggi dari supplai untuk mobil elektrifikasi, sehingga akan lebih baik untuk bisa diperluas ke seluruh produsun mobil elektrifikasi," lanjut Julian.
"Karena semangat awalnya adalah untuk mempercepat peralihan dari mobil ICE ke mobil elektrifikasi," tutupnya.
Sekadar informasi, besaran insentif yang akan diberikan pemerintah rencananya adalah Rp 80 juta untuk pembelian mobil listrik berbasis baterai.
Sedangkan untuk mobil listrik berbasis hybrid, besaran insentifnya adalah Rp 40 juta.