Bukan Pecco Bagnaia Atau Franco Morbidelli, Inilah Murid Pertama Valentino Rossi di VR46 Riders Academy

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 15 Desember 2022 | 19:45 WIB

Siapakah murid pertama Valentino Rossi di VR46 Riders Academy? (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Banyak yang belum tahu, siapakah pembalap yang pertama kali menjadi murid Valentino Rossi di VR46 Riders Academy.

Ternyata bukan Pecco Bagnaia sang juara MotoGP 2022, bukan juga Franco Morbidelli sang runner up MotoGP 2020, ataupun anggota VR46 Riders Academy milik Valentino Rossi yang aktif lainnya.

Murid pertama Valentino Rossi di VR46 Riders Academy adalah mendiang Marco Simoncelli, yang meninggal dunia tahun 2011 silam.

The Doctor mengungkap, Marco Simoncelli adalah inspirator utama terbentuknya akademi VR46 dan menjadi murid pertamanya.

"Akademi dibuat 10 tahun lalu. Tapi awalnya dimulai dari Marco Simoncelli, sebagai pembalap pertama akademi meskipun akademinya belum dibentuk," kata Rossi dilansir GridOto.com dari Geopop.it.

Simoncelli adalah pembalap pertama yang minta dibimbing dan dibantu oleh Rossi agar bisa meningkatkan penampilannya di trek.

"Dia meminta bantuanku saat situasi sulit, Marco adalah pria yang baik dan dia menikmati waktunya bersama kami," jelasnya.

Juara dunia sembilan kali ini tak pikir panjang untuk menerima ajakan SuperSic karena dia juga sadar bahwa dirinya juga butuh teman latihan.

"Kami memulainya sekitar 2006/2007, aku sudah balapan selama bertahun-tahun dan kubilang pada diriku bahwa aku ingin seseorang pembalap level juara untuk menemaniku latihan, untuk memahami levelku dan membuatku kuat," sambungnya.

Baca Juga: Ikutin F1, MotoGP Juga Akan Punya Simulator Dalam Tiga Tahun ke Depan

Pikiran untuk membentuk sebuah kelompok latihan juga didukung oleh orang-orang terdekat Rossi seperti Alessio Salucci (Uccio), Carlo Casabianca dan Alberto Tebaldi.

Meski mereka bukan pembalap profesional MotoGP, Rossi sering melakukan bersama mereka.

Ide tersebut masih hidup dan akhirnya diwujudkan Rossi ke level yang lebih besar, meskipun Marco Simoncelli sudah meninggal karena kecelakaan di MotoGP Malaysia 2011 silam.

"Kami akhirnya menikmati pengalaman bersama Carlo, Uccio dan Albi, kami saling menasihati dan menolong satu sama lain," jelas pria asal Tavullia Italia ini.

"Tapi itu hal yang belum pernah kami lakukan sebelumnya dan kami tak tahu bagaimana memulainya. Lalu Morbidelli datang, adikku Luca, dan kemudian datang yang lainnya juga," lanjut Rossi.

Pada awalnya, Rossi merasa dia terlalu hebat dibandingkan pembalap-pembalap lainnya saat menjalani latihan di akademi.

Tapi tak disangka, pembalap-pembalap lainnya perlahan mengalami peningkatan kemampuan dan legenda MotoGP ini akhirnya sadar bahwa proyeknya ini berhasil.

Meski hanya latihan, para member akademi ini seolah menjalani balapan beneran dalam latihan.

"Aku tak pernah mengiranya, ini di luar kontrol. Aku seolah membiarkan ular berada di dalam perutku, dan begitu mereka bisa, mereka menggigitku," kata Rossi diselipi candaan.