Pikiran untuk membentuk sebuah kelompok latihan juga didukung oleh orang-orang terdekat Rossi seperti Alessio Salucci (Uccio), Carlo Casabianca dan Alberto Tebaldi.
Meski mereka bukan pembalap profesional MotoGP, Rossi sering melakukan bersama mereka.
Ide tersebut masih hidup dan akhirnya diwujudkan Rossi ke level yang lebih besar, meskipun Marco Simoncelli sudah meninggal karena kecelakaan di MotoGP Malaysia 2011 silam.
"Kami akhirnya menikmati pengalaman bersama Carlo, Uccio dan Albi, kami saling menasihati dan menolong satu sama lain," jelas pria asal Tavullia Italia ini.
"Tapi itu hal yang belum pernah kami lakukan sebelumnya dan kami tak tahu bagaimana memulainya. Lalu Morbidelli datang, adikku Luca, dan kemudian datang yang lainnya juga," lanjut Rossi.
Pada awalnya, Rossi merasa dia terlalu hebat dibandingkan pembalap-pembalap lainnya saat menjalani latihan di akademi.
Tapi tak disangka, pembalap-pembalap lainnya perlahan mengalami peningkatan kemampuan dan legenda MotoGP ini akhirnya sadar bahwa proyeknya ini berhasil.
Meski hanya latihan, para member akademi ini seolah menjalani balapan beneran dalam latihan.
"Aku tak pernah mengiranya, ini di luar kontrol. Aku seolah membiarkan ular berada di dalam perutku, dan begitu mereka bisa, mereka menggigitku," kata Rossi diselipi candaan.