GridOto.com - Tidak seperti di F1, simulator di ajang balap MotoGP sampai sekarang masih menjadi angan-angan yang sulit untuk terwujud.
Dengan investasi luar biasa dari setiap tim, perkembangan simulator F1 sudah sangat pesat hingga bisa menciptakan kondisi simulasi mirip dengan kenyataannya.
Simulator F1 sudah lama menjadi salah satu alat penting dalam pengembangan mobil bagi tim juga menjadi sarana latihan para pembalap.
Para pembalap bisa melakukan latihan menghafal racing line, hingga mempertajam insting, refleks dan respons mereka yang tentunya bisa bermanfaat dalam balapan.
Tiap tim juga bisa melihat sebagian gambaran dari pengembangan mobil dengan mencobanya di simulator.
Simulator yang dimaksud di sini bukan sekadar game ataupun e-sports, tapi sesuatu yang jauh lebih canggih dan realistis lagi.
Di MotoGP sendiri sebenarnya juga ada beberapa perusahaan yang mencoba mengembangkan simulator.
Misalnya saja Res-Tech Simulation, brand simulator asal Italia, di mana ada Mattia Pasini bekerja sebagai salah satu pembalap pengembangnya.
"Motor jauh lebih sulit dikembangkan dibandingkan mobil," kata mantan pembalap Moto2 ini, dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.
Baca Juga: Perbaiki Performa RC213V di MotoGP 2023, Honda Pakai Jasa Teknisi di Formula 1
"Masalahya tidak berhubungan software tapi dengan pergerakan nyatanya. Di mobil cukup untuk membuat kokpit, di motor berbeda dan itu alasan kenapa simulator motor masih belum ada," jelasnya.
Meski demikian, Pasini menilai penelitian terhadap simulator motor ini sudah lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
"Kami sedang mengerjakannya di Res-Tech. Tujuannya adalah membuat simulator yang nyata, bukan hanya sekadar miring kiri kanan," sambungnya.
"Tapi benar-benar mensimulasikan berkendara dengan motor dan bisa punya nilai sepenting simulator di Formula 1," tegas Pasini.
Maka dari itu pria asal Italia ini yakin simulator MotoGP akan ada dalam beberapa tahun ke depan.
"Kupikir minimal kami butuh tiga atau empat tahun lagi untuk melihat simulator profesional untuk motor," ungkap Pasini.
"Meski belum digunakan di MotoGP seperti halnya di F1, mereka akan menjadi nyata di masa depan," tuntasnya.