"Masalahya tidak berhubungan software tapi dengan pergerakan nyatanya. Di mobil cukup untuk membuat kokpit, di motor berbeda dan itu alasan kenapa simulator motor masih belum ada," jelasnya.
Meski demikian, Pasini menilai penelitian terhadap simulator motor ini sudah lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
"Kami sedang mengerjakannya di Res-Tech. Tujuannya adalah membuat simulator yang nyata, bukan hanya sekadar miring kiri kanan," sambungnya.
"Tapi benar-benar mensimulasikan berkendara dengan motor dan bisa punya nilai sepenting simulator di Formula 1," tegas Pasini.
Maka dari itu pria asal Italia ini yakin simulator MotoGP akan ada dalam beberapa tahun ke depan.
"Kupikir minimal kami butuh tiga atau empat tahun lagi untuk melihat simulator profesional untuk motor," ungkap Pasini.
"Meski belum digunakan di MotoGP seperti halnya di F1, mereka akan menjadi nyata di masa depan," tuntasnya.