Kedua sisi masing-masing puli bisa bergerak ke kanan atau ke kiri sehingga lebar kedua puli bisa berubah (melebar atau menyempit).
Perubahan tersebut otomatis mengubah diameter sabuk di kedua puli dan rasio gigi yang dipakai.
Baca Juga: Jangan Salah Ganti Oli Transmisi D-CVT Daihatsu Xenia, Ini Dampaknya
Nah, kalau di transmisi Direct Shift-CVT dan D-CVT perpindahan gigi enggak cuma mengandalkan sepasang puli saja.
Pada Direct Shift-CVT dibekali launch gear yang akan bekerja dari saat mobil diam hingga mulai bergerak atau berakselerasi.
Ketika mobil sudah melaju di kecepatan tertentu, launch gear ini akan dinonaktifkan dan yang giliran bekerja adalah sepasang puli tadi.
Nah, kalau di D-CVT dibekali dengan split gear yang bekerja pada kecepatan tinggi.
Pada D-CVT perpindahan gigi menggunakan puli dan sabuk baja ini terjadi dari mobil dalam keadaan diam hingga ke kecepatan rendah dan menengah.
Baca Juga: Beda Direct Shift-CVT di Toyota Voxy dengan Transmisi CVT Biasa
Baru pada kecepatan 60 km/jam ke atas yang giliran bekerja adalah sistem split gear.
Kalau dari pembuatnya, Direct Shift-CVT ini dibuat sendiri oleh Toyota dan diperkenalkan pada Februari 2018.
Saat ini tercatat ada sekitar 10 jenis mobil Toyota dan Lexus yang memakai transmisi Direct Shift-CVT seperti Toyota Camry (XV70), Toyota Harrier (XU80), Toyota Avalon (XX50), Toyota RAV4 (XA50), Lexus ES 200, dan Lexus UX 200.
Kalau D-CVT dikembangkan sendiri oleh Daihatsu dan pertama kali diperkenalkan pada 2017.
Di Jepang, semua mobil Daihatsu sudah memakai D-CVT seperti Copen, Tanto, Move, Mira, dan Boon.
Demikian artikel ini beda transmisi Direct Shift-CVT dengan Dual Mode CVT alias D-CVT.