"Dia tumbuh bersama Gresini dan dia memilih bertahan di sana. Yang kenal dengan Enea, aku bisa bilang bahwa cara kerja akademi tidak menjadi opsi terbaik bagi orang sepertinya," kata Carlo Pernat, manajer Bastianini, dilansir GridOto.com dari Tuttomotoriweb.it.
"Dia penyendiri, seseorang yang akan menjalani program-nya sendiri, dengan pelatihnya sendiri, fisioterapisnya sendiri, waktunya dan jalannya sendiri," jelas Pernat.
Ikatan di akademi serta apapun yang dilakukan bersama tidak akan cocok dengan karakter pribadinya.
"Di akademi semua bersamaan. Caranya Bastianini dan akademi berbeda, tapi bukan berarti salah satunya salah dan lainnya benar, atau bukannya tidak ada pertemanan atau malah saling bermusuhan," sambung mantan manajer Valentino Rossi ini.
"Dulu aku pernah diskusi dengan Uccio, sudah lama, untuk membawa Enea ke tim VR46. Tapi kami langsung berhenti sejak awal. Tapi Valentino selalu menjadi idola baginya," tegas pengamat yang terkenal dengan kata-kata tajamnya ini.