Meski lahir pada 2003, Nissan Teana baru didatangkan ke Indonesia dalam bentuk CBU setahun kemudian yaitu pada 2004.
Ada tiga mesin yang dipakai oleh Nissan Teana yang dijual global, yaitu 2.000 cc QR20DE, 2.300 cc VQ23DE, dan 3.500 cc VQ35DE.
Uniknya Nissan Teana kadang disebut sebagai Nissan Cefiro karena merupakan penerus generasi sedan tersebut di beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong, dan lainnya.
Empat tahun setelah kemunculan perdananya, Nissan mulai melakukan major change bagi Teana di tahun 2008 dari sisi eksterior, interior, maupun mesinnya.
Paling kentara ubahan di lampu depan dengan bentuk meruncing yang mengikuti tren masa itu ketika banyak sedan mewah yang menggunakan lampu model pipih.
Meski begitu, PT Nissan Motor Indonesia hanya menjual Teana bermesin 2.500 cc VQ25DE sejak generasi ini.
Supaya tetap menjadi pilihan konsumen di Indonesia, Nissan kembali menyegarkan Teana di tahun 2014.
Sisi positifnya, Teana generasi ketiga semakin baik lagi berkat bantingan suspensi yang lebih nyaman.
Lampu headlamp juga sudah mengadopsi model LED agar lebih terang dan lebih hemat energi.
Kepikiran dengan Nissan Teana dan mau memboyong versi bekasnya (generasi kedua) karena harga versi terbarunya masih di rentang Rp 600 jutaan?
Jelas harga Nissan Teana generasi kedua bekas banyak yang terjangkau jika mencari unit yang berusia 10 tahunan lebih.
Selain itu, ketersediaan sparepart-nya juga lumayan berlimpah, ditambah jaringan bengkel resmi serta bengkel spesialis lain yang cukup banyak tersebar di Indonesia membuat tidak terlalu khawatir untuk perawatannya.
Nissan Teana bisa jadi pilihan menarik buat yang suka disopiri, karena kabin belakang lega dan suspensi nyaman.