GridOto.com - Aksi pelemparan batu oleh orang tak dikenal masih sering terjadi di Jalur Lintas Sumatera hingga sekarang.
Akibat aksi pelemparan batu tersebut, sejumlah perusahaan otobus (PO) harus menelan kerugian yang tak sedikit karena kaca depan armada busnya banyak yang pecah.
Untuk menghindari adanya kerugian dari aksi pelemparan batu ini, sejumlah PO yang beroperasi Jalur Lintas Sumatera memilih memasang teralis besi di kaca depan armada busnya.
Walau demikian, PT Antar Lintas Sumatera atau lebih dikenal dengan PT ALS yang juga beroperasi di Jalur Lintas Sumatera justru tidak melakukannya.
Kebanyakan armada bus mereka sengaja tidak dilengkapi dengan teralis besi yang umumnya terpasang di bus jalur lintas Sumatera.
Keputusan tersebut ternyata diambil bukan tanpa alasan.
Humas PT ALS, Alwi Batondang, menyebutkan mereka ingin armada bus mereka tetap terlihat bagus.
"Kami malu dan enggak mau pakai teralis besi, karena dibilang orang kayak mobil perang," ujar Alwi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (01/12/2022).
Lanjutnya, pemasang teralis besi di kaca depan juga membuat penumpang dan pengemudi jadi kurang nyaman.
Baca Juga: Transjakarta Tambah 10 Unit Armada Bus Pink, Beroperasi di Tiga Rute Ini
Soalnya pandangan penumpang dan pengemudi jadi terhalang, dan tidak bisa leluasa melihat pemandangan yang ada di depan bus.
"Pandangan sopir juga agak terganggu, jarak pandangnya jadi berkurang," unkap Alwi.
Selain itu Alwi juga menuturkan, sopir bus juga jadi cepat lelah karena pandangan ke depan yang kurang jelas kalau kaca depan busnya menggunakan teralis besi.
Walau dengan alasan seperti tadi, PT ALS memang terpaksa menerima konsekuensinya kalau sampai terjadi pelemparan batu.
"Enggak repot kok ganti kaca depannya, tapi memang biayanya lumayan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rawan Aksi Lempar Batu, Bus PT ALS Tetap Tanpa Tameng Depan.