Soalnya pandangan penumpang dan pengemudi jadi terhalang, dan tidak bisa leluasa melihat pemandangan yang ada di depan bus.
"Pandangan sopir juga agak terganggu, jarak pandangnya jadi berkurang," unkap Alwi.
Selain itu Alwi juga menuturkan, sopir bus juga jadi cepat lelah karena pandangan ke depan yang kurang jelas kalau kaca depan busnya menggunakan teralis besi.
Walau dengan alasan seperti tadi, PT ALS memang terpaksa menerima konsekuensinya kalau sampai terjadi pelemparan batu.
"Enggak repot kok ganti kaca depannya, tapi memang biayanya lumayan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rawan Aksi Lempar Batu, Bus PT ALS Tetap Tanpa Tameng Depan.