GridOto.com - Air radiator atau coolant sudah wajib diganti secara berkala.
Cairan fluida ini bertugas membuat temperatur mesin bekerja di suhu optimal.
Semakin lama dipakai maka kemampuan air radiator akan semakin menurun.
Saat penggantian air radiator maka air radiator lama enggak boleh dibuang sembarangan.
Air radiator yang dibuang sembarangan bisa mencemari lingkungan karena ada bahan ethylene glycol.
Baca Juga: Video Cara isi Air Radiator dan Bleeding Mobil Eropa, Ternyata Begini
Seperti yang kita ketahui, air radiator mengandung ethylene glycol untuk menaikkan titik didih dan menurunkan titik beku.
"Ethylene glycol ini konsentrasinya memang sekitar 30-50% namun tetap saja tidak disarankan untuk dibuang sembarangan," buka Candrasa Widi selaku OEM Marketing Support PT Indosarana Lokapratama selaku produsen air radiator Seiken.
Ethylene glycol ini jika dibuang sembarangan bisa mencemari lingkungan.
Oleh karena itu, perlakuan terhadap air radiator bekas sebaiknya disimpan di wadah khusus.
Cara ini meminimalisir adanya air radiator yang masuk ke air tanah.
Baca Juga: Bukan Cuma Bikin Overheat, Ini Tanda Tutup Radiator Mulai Rusak
"Kalau di negara maju sudah ada penyulingan khusus untuk memisahkan air dengan bahan kimia lain seperti ethylene glycol tersebut," bebernya.
Ethylene glycol dari air radiator bekas masih bisa digunakan untuk ditambahkan ke air radiator baru.
Jadi ethylene glycol bisa didaur ulang untuk digunakan kembali.
Bahaya dari ethylene glycol ini bagi tubuh manusia bisa menyebabkan gagal ginjal akut jika masuk dalam kadar yang cukup tinggi.