Untuk lift atau angkatan klep juga ditambah 0,1 mm, dari 6,8 mm jadi 6,9 mm. Sementara untuk klep buang profil kemnya tidak diutak-atik.
Hasilnya, tenaga maksimal naik dari 40,6 dk di versi 2020, sekarang jadi 41,6 dk, diraih sama-sama di putaran mesin 13.000 rpm. Sementara torsinya tetap, 25 Nm di kitiran di 11.000 rpm.
Lalu berapa tenaga dan torsi di roda jika diukur pakai dynamometer? Apakah benar performanya naik sesuai klaim Honda? Untuk membuktikannya unit tes CBR250RR dibawa ke bengkel Sportisi Motorsport guna diukur pakai dynamometer Dynojet 250i.
Setelah dilakukan 10 kali run pakai Riding Mode Sport+, ternyata didapat tenaga maksimal mencapai 34 dk di putaran mesin 13.340 rpm dengan torsi 21,08 Nm di kitiran 11.000 rpm.
Bandingkan dengan CBR250RR SP 2020 di alat yang sama, ternyata dapat tenaga maksimal hanya 32,93 dk di 13.110 rpm dengan torsi 20,33 Nm di 10.990 rpm.
Artinya, benar terbukti kalau CBR250RR SP QS 2022 tenaganya lebih besar, bahkan lebih dari 1 dk. Tepatnya 1,07 dk.
Yang juga menarik torsi maksimalnya, kendati AHM mengklaim torsinya tetap, kenyataannya juga meningkat, sebesar 0,75 Nm.
Dengan hasil ini, New CBR250RR SP QS kembali memposisikan diri sebagai sport 250 cc 2 silinder dengan tenaga terbesar.
Karena di dyno yang sama, New Kawasaki Ninja 250 tenaga maksimalnya hanya 30,40 dk di 12.150 rpm dengan torsi 19,36 Nm di 9.830 rpm.