Tingginya Euforia Piala Dunia 2022, Malah Menimbulkan Tujuh Kasus Laka Lantas di Maluku

Ruditya Yogi Wardana - Senin, 28 November 2022 | 14:05 WIB

Ribuan warga Maluku, melakukan konvoi kemenangan Timnas Argentina atas Mexico di ajang Piala Dunia 2022, pada Minggu (27/11). (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Tingginya euforia Piala Dunia 2022 di wilayah Maluku dan sekitarnya, justru sampai menimbulkan korban jiwa.

Pasalnya Polda Maluku mencatat ada sebanyak tujuh kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas), akibat tingginya euforia Piala Dunia 2022.

Kasus laka lantas tersebar di Kota Ambon,  dengan satu orang jadi korban meninggal dunia dan Maluku Tengah dengan dua orang luka-luka.

Lalu masing-masing daerah memakan satu korban luka, seperti di Kota Tual, Pulau Buru, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya.

"Tercatat ada satu meninggal dunia, tiga orang menderita luka berat dan empat orang luka ringan," ungkap Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, dikutip dari Kompas.com, Minggu (27/11/2022).

Lanjut menurut Latif, tujuh kasus laka lantas ini terjadi saat pawai dan konvoi untuk merayakan kemenangan timnas negara yang didukung.

Selain menyebabkan korban jiwa, tujuh kasus laka lantas itu juga mengakibatkan kerugian materi yang diperkirakan mencapai ratusan juta Rupiah.

Dengan demikian ia mengimbau, agar masyarakat khususnya para pencinta sepak bola bisa lebih bijak saat mendukung tim masing-masing.

Kemudian ia juga meminta masyarakat agar menghindari konvoi dan pawai di jalan raya, saat tim yang didukung keluar sebagai pemenang.

"Hindari arak-arakan dan kurangi pawai dengan jumlah massa yang berlebih, karena hal ini berpotensi menyebabkan gesekan antar masyarakat dan laka lantas di jalan," imbuhnya.

Baca Juga: Tol Semarang-Solo di Boyolali Tergolong Jalur Tengkorak, Polisi Imbau Pengemudi Agar Hati-hati

Sebetulnya polisi sudah melarang adanya pawai dan arak-arakan di jalan raya, selama Piala Dunia 2022 masih berlangsung.

Hanya saja dari pantauan lapangan, Latif menyebutkan masih banyak anak remaja dan pemuda yang mengabaikan larangan tadi.

Mirisnya lagi mereka juga berkendara secara ugal-ugalan saat pawai, sehingga berpotensi menyebabkan kecelakaan.

"Kalau sudah terjadi keceakaan ya menyesalnya seumur hidup karena bisa cacat permanen bahkan meninggal, terlalu mahal risikonya," sebutnya.

Ia mengatakan, polisi akan terus melakukan penjagaan di daerah-daerah vital dan juga meminta masyarakat agar tidak fanatik dengan tim yang didukungnya.

Tak lupa, Latif juga mengimbau masyarakat agar tetap tertib dalam berlalu lintas dan selalu jaga kecelamatan masing-masing serta pengendara lain.

Ia pun mengajak agar orang tua bisa lebih aktif dalam memantau anak-anaknya, dan tidak mengizinkan mereka keluar malam sampai pagi untuk konvoi menggunakan kendaraan.

"Utamakan keselamatan karena nyawamu lebih mahal, masa depan tidak ditentukan dari hasil Piala Dunia 2022," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 7 Kasus Lakalantas Terjadi Saat Pawai Piala Dunia di Maluku, Kapolda: Nyawa Lebih Berharga.