Supaya Enggak Boncos, Ini Tips dan Trik Berkendara yang Bisa Bikin Irit BBM

Nana Triana - Kamis, 24 November 2022 | 09:55 WIB

Ilustrasi mengisi bahan bakar. (Nana Triana - )

GridOto.com – Sebagai pengguna kendaraan bermotor, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu hal yang harus selalu diperhatikan. Pengguna kendaraan bermotor mesti pintar-pintar mengatur alokasi bujet untuk BBM di tengah padatnya frekuensi mobilitas dan harga BBM yang sedang meningkat.  

Pasalnya, tidak cermat dalam mengirit BBM akan berimbas pada pengeluaran yang semakin membengkak. Hal pertama yang bisa Anda lakukan untuk menghemat BBM adalah dengan memperhatikan gaya berkendara.

Pasalnya, Selain kondisi serta kapasitas mesin, ternyata gaya berkendara berpengaruh pada konsumsi BBM. Agar lebih hemat, Anda bisa mengikuti beberapa tips berkendara berikut ini.

1. Lakukan akselerasi secara perlahan

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam menghemat BBM adalah dengan melakukan akselerasi secara perlahan sampai kendaraan mencapai kecepatan yang diinginkan.

Pasalnya, ketepatan dalam menambah kecepatan berpengaruh besar terhadap bahan bakar yang masuk ke ruang bakar.

Untuk kendaraan dengan bertransmisi manual, injak pedal gas secara perlahan dan diurut hingga torsi dirasa cukup untuk perpindahan gigi selanjutnya.

Hindari menginjak pedal gas secara agresif karena membuat konsumsi bahan bakar lebih banyak.

Sementara, untuk kendaraan bertransmisi otomatis, injakan pedal gas sebaiknya stabil dan konstan agar bensin tidak terlalu mengucur deras ke ruang bakar.

Baca Juga: Tips Servis CVT Motor Matic, Segini Usia Pakai V-Belt Motor Matic Yamaha

2. Jaga jarak aman

Ada aturan jarak aman yang harus diperhatikan dalam berkendara. Patokannya, menggunakan perhitungan kecepatan kendaraan dibagi dua. Misalnya, mobil melaju dalam kecepatan 60 kilometer per jam (kpj), maka jarak aman antarkendaraan adalah 30 meter. 

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, jarak aman berkendara bisa menentukan efisiensi bahan bakar. 

Risiko pengereman bisa dikurangi signifikan. Dengan begitu, setelah kecepatan dikurangi, akselerasi kembali menuju kecepatan semula tidak berat. 

"Terlalu sering menginjak rem, bila harus kembali normal kecepatan konstan dibutuhkan tenaga mesin lebih. Saat awal start, injakan pedal gas pastinya lebih dalam,” kata Jusri seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/9/2022).

3. Perhatikan kecepatan maksimum

Memperhatikan kecepatan kendaraan ternyata menjadi salah satu cara menghemat bahan bakar yang bisa Sobat GridOto lakukan dalam berkendara sehari-hari. Semakin tinggi kecepatan kendaraan, tentunya konsumsi bahan bakar juga akan semakin meningkat.

Selain bisa menghemat bahan bakar, memperhatikan kecepatan kendaraan juga hal yang sangat penting untuk menjaga keselamatan dalam berkendara. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau mesin kendaraan mengalami kerusakan karena overheat.

4. Cek kondisi kendaraan

Sebelum berkendara, hal yang penting dipersiapkan adalah kondisi kendaraan. Apalagi jika akan menempuh perjalanan jarak jauh, pastikan bahwa kendaraan dalam kondisi yang baik dan tak ada kerusakan. 

Anda bisa melakukan cek tekanan ban, apakah dalam kondisi normal atau tidak. Jika kekurangan angin, tarikan mesin kendaraan akan berat. Tarikan yang berat mengakibatkan kendaraan jadi lebih boros.

Kemudian, perawatan lainnya yang tak kalah penting dan harus selalu diingat adalah membersihkan filter udara. Dengan rutin menjaga filter udara tetap bersih dapat menjaga tarikan kendaraan tetap ringan, sehingga penggunaan bahan bakar jadi lebih irit.

Baca Juga: Heran, Motor Ini Bisa Kencang Tapi Irit, Begini Catatan Performa KTM 250 Adventure

Selain bisa menghemat bahan bakar, memperhatikan kecepatan kendaraan juga hal yang sangat penting untuk menjaga keselamatan dalam berkendara. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau mesin kendaraan mengalami kerusakan karena overheat.

5. Menggunakan bahan bakar yang tepat

Pemilihan BBM yang akan digunakan untuk kendaraan kita juga menentukan hemat atau tidaknya BBM tersebut. Sebab, setiap kendaraan memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.

Untuk bisa menghasilkan pembakaran yang sempurna. Biasanya, pabrikan akan memberikan rekomendasi penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang tepat.

Nilai oktan BBM yang sesuai dengan kompresi mesin dapat membuat kendaraan lebih awet

Nilai oktan biasanya disebut Research Octane Number (RON). Di tengah meningkatnya harga BBM, pemerintah melalui Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghadirkan BBM bersubsidi dengan nilai RON sesuai spesifikasi kendaraan yang banyak beredar di Indonesia, yakni Pertalite.

Sebagai informasi, Pertalite memiliki nilai RON 90 yang diciptakan untuk kendaraan dengan nilai kompresi 9:1 sampai 10:1. BBM ini cocok sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermesin bensin dengan spesifikasiyang banyak beredar di Indonesia.

Selain itu, Pertalite diklaim dapat membuat knocking mesin kendaraan stabil, sehingga bisa menghasilkan pembakaran mesin yang optimal.

Tidak hanya itu, Pertalite juga diformulasi dengan tepatsehingga kendaraan yang menggunakan Pertalite dapat menempuh jalan yang jaraknya jauh, namun kualitasnya tetap terjaga.

Baca Juga: Mulai Rp 15 ribuan, Segini Biaya Cuci Helm di Bengkel Helm Cimanggis

Lulus uji dari Lemigas

Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) juga telah melakukan pengujian secara teknis terkait standar dan mutu dari Pertalite.

Pengujian mengacu standar yang telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Untuk tahap awal, sampel BBM jenis Pertalite telah diambil langsung oleh tim Lemigas pada beberapa SPBU di Jakarta, yaitu SPBU Lenteng Agung, SPBU di Taman Mini (2 SPBU), SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter dan SPBU di S. Parman.

Baca Juga: Motor Injeksi Susah Hidup di Pagi Hari? Tanda Part Ini Bermasalah

Kemudian, sampel tersebut diuji dengan 19 parameter. di mana dari hasil pengujiannya tidak ada yang RON di bawah 90, semuanya ada kisaran 90,1 sampai dengan 90,7.

Kemudian, terbukti bahwa BBM Pertalite memiliki nilai sulfur berkisar di angka 0,021 sampai 0,049 m/m. Sementara untuk stabilisasi oksidasinya, lebih dari 360 menit. Selain itu, semua sampel juga tidak terdeteksi adanya kandungan timbal dan logam. Oleh sebab itu, Anda tak perlu lagi khawatir atau ragu menggunakan Pertalite.