Anda bisa melakukan cek tekanan ban, apakah dalam kondisi normal atau tidak. Jika kekurangan angin, tarikan mesin kendaraan akan berat. Tarikan yang berat mengakibatkan kendaraan jadi lebih boros.
Kemudian, perawatan lainnya yang tak kalah penting dan harus selalu diingat adalah membersihkan filter udara. Dengan rutin menjaga filter udara tetap bersih dapat menjaga tarikan kendaraan tetap ringan, sehingga penggunaan bahan bakar jadi lebih irit.
Baca Juga: Heran, Motor Ini Bisa Kencang Tapi Irit, Begini Catatan Performa KTM 250 Adventure
Selain bisa menghemat bahan bakar, memperhatikan kecepatan kendaraan juga hal yang sangat penting untuk menjaga keselamatan dalam berkendara. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan atau mesin kendaraan mengalami kerusakan karena overheat.
5. Menggunakan bahan bakar yang tepat
Pemilihan BBM yang akan digunakan untuk kendaraan kita juga menentukan hemat atau tidaknya BBM tersebut. Sebab, setiap kendaraan memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.
Untuk bisa menghasilkan pembakaran yang sempurna. Biasanya, pabrikan akan memberikan rekomendasi penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang tepat.
Nilai oktan BBM yang sesuai dengan kompresi mesin dapat membuat kendaraan lebih awet
Nilai oktan biasanya disebut Research Octane Number (RON). Di tengah meningkatnya harga BBM, pemerintah melalui Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menghadirkan BBM bersubsidi dengan nilai RON sesuai spesifikasi kendaraan yang banyak beredar di Indonesia, yakni Pertalite.
Sebagai informasi, Pertalite memiliki nilai RON 90 yang diciptakan untuk kendaraan dengan nilai kompresi 9:1 sampai 10:1. BBM ini cocok sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermesin bensin dengan spesifikasiyang banyak beredar di Indonesia.
Selain itu, Pertalite diklaim dapat membuat knocking mesin kendaraan stabil, sehingga bisa menghasilkan pembakaran mesin yang optimal.
Tidak hanya itu, Pertalite juga diformulasi dengan tepatsehingga kendaraan yang menggunakan Pertalite dapat menempuh jalan yang jaraknya jauh, namun kualitasnya tetap terjaga.
Baca Juga: Mulai Rp 15 ribuan, Segini Biaya Cuci Helm di Bengkel Helm Cimanggis
Lulus uji dari Lemigas
Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) juga telah melakukan pengujian secara teknis terkait standar dan mutu dari Pertalite.
Pengujian mengacu standar yang telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Untuk tahap awal, sampel BBM jenis Pertalite telah diambil langsung oleh tim Lemigas pada beberapa SPBU di Jakarta, yaitu SPBU Lenteng Agung, SPBU di Taman Mini (2 SPBU), SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter dan SPBU di S. Parman.
Baca Juga: Motor Injeksi Susah Hidup di Pagi Hari? Tanda Part Ini Bermasalah
Kemudian, sampel tersebut diuji dengan 19 parameter. di mana dari hasil pengujiannya tidak ada yang RON di bawah 90, semuanya ada kisaran 90,1 sampai dengan 90,7.
Kemudian, terbukti bahwa BBM Pertalite memiliki nilai sulfur berkisar di angka 0,021 sampai 0,049 m/m. Sementara untuk stabilisasi oksidasinya, lebih dari 360 menit. Selain itu, semua sampel juga tidak terdeteksi adanya kandungan timbal dan logam. Oleh sebab itu, Anda tak perlu lagi khawatir atau ragu menggunakan Pertalite.