GridOto.com - Penyelesaian tol Binjai-Pangkalan Brandan, Sumatera Utara masih terus digenjot oleh pemerintah hingga sekarang.
Untuk progres pengerjaannya, mulai dari tol Binjai-Pangkalan Brandan Seksi 2 Stabat-Tanjung Pura sepanjang 26,2 Km sudah mencapai 70 persen.
Sedangkan untuk progres pengerjaan di Seksi 3 Tanjung Pura-Pangkalan Brandan dengan panjang 18,9 Km, diketahui sudah mencapai 40 persen.
Dengan progres seperti ini, PT Hutama Karya selaku kontraktor tol Binjai-Pangkalan Brandan menargetkan Seksi 2 bisa dioperasikan pada awal 2023 mendatang.
Hanya saja dalam pengerjaannya, ada beberapa kendala yang harus dihadapi oleh kontraktor di lapangan.
Salah satu kendalanya, yakni kontur tanah proyek tol Binjai-Pangkalan Brandan yang tergolong lembek.
"Jangan sampai jalan tol sudah jadi malah ambles, yang tadinya ditimbun ya sekarang harus ada perbaikan tanah dan ini jadi salah satu kendala," ujar Pimpinan Proyek Hutama karya, Hestu Budi, dikutip dari Tribun-medan.com, Kamis (17/11/2022).
Walau dihadapkan dengan masalah kontur tanah yang lembek, tapi kontraktor tetap berusaha untuk segera menyelesaikannya.
Seperti titik-titik tanah yang konturnya lembek, untuk sekarang langkah antisipasinya ditimbun lebih dulu.
Baca Juga: Waspada Macet, Ada Perbaikan Papan Informasi di Ruas Tol JORR E dan Tol JORR W2U, Ini Titiknya
Kemudian kontraktor tinggal menunggu bagian mana yang ambles, dan bisa ditangani lebih lanjut nantinya.
Tak cuma masalah kontur tanah, kondisi cuaca juga menambah masalah dalam pengerjaan tol.
"Kalau musim hujan ini, jelas pengaruh waktu melakukan penimbunan tanah," lanjut Hestu.
Saat disinggung terkai pembebasan lahan, sejauh ini pihak-pihak terakit tak dihadapkan dengan masalah.
Lalu saat tol Seksi 2 dan Seksi 3 beroperasi, pengelola hanya mengoperasikan satu rest area buat para pengemudi.
"Rest areanya cuma satu, yakni di dekat Sungai Wampu, Stabat," pungkas Hestu.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kondisi Tanah yang Lunak Hambat Pembangunan Tol Binjai-Brandan.