"Kerusakan aspal bisa dipastikan minim. Bila ada, tinggal tambal saja," tambah Direktur Teknik dan Operasi MGPA.
Samsul menjelaskan, aspal dengan agregat dari Lombok Timur dan Lampung itu diberi nama Rinjani.
Meski sebelumnya sempat kurang memuaskan, kini pihak pengelola sudah melakukan beberapa perbaikan sob.
Salah satu perbaikannya adalah modifikasi permukaan lintasan saat pengaspalan dilakukan.
Selain itu, pihak konsultan juga menyarankan pencampuran SMA dengan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC).
Ia mengatakan, AC-WC adalah bahan yang digunakan untuk pengerjaan aspal jalan raya dan landasan pacu bandara.
Berkat kombinasi itu, sirkuit Mandalika memiliki karakter aspal yang pas baik daya grip maupun kelicinan.
"Bila 100 persen SMA maka daya grip akan kuat, tapi bila 100 persen AC-WC maka akan licin," paparnya.
Oleh sebab itu pencampuran aspal SMA dan AC-WC dilakukan untuk memperoleh komposisi yang mendekati keinginan pembalap.
"Kami menilai aspal ini sudah sesuai dengan standar FIM dan Dorna Sports," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Aspal Sirkuit Mandalika Kini Lebih Awet, Bisa Tahan Hingga 5 Tahun