GridOto.com - Seri kedua World Superbike Mandalika 2022 akan dihelat pada akhir pekan ini, tepatnya Jumat hingga Minggu (11-13/11/2022) nanti.
World Superbike Mandalika 2022 dipastikan menantang bagi para pembalap, tidak hanya karena permukaan sirkuit yang baru diaspal ulang sehingga pembalap harus sibuk mencari data lagi.
Melainkan juga karena cuaca sekitar sirkuit Mandalika, Lombok yang tidak menentu, antara sangat panas atau hujan deras seperti World Superbike Mandalika 2021 lalu.
Cuaca pun diakui menjadi perhatian tersendiri bagi Jonathan Rea, pembalap Kawasaki Racing Team jelang World SUperbike Mandalika 2022.
"Balapan di Mandalika akan sangat panas terutama ketimbang di Eropa," ujar Jonathan Rea kepada GridOto.com dalam Meet and Greet yang diselenggarakan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) di Jakarta Pusat pada Senin, (7/11/2022) kemarin.
"Tapi kami tidak bisa melakukan hal-hal yang sangat spesifik untuk melawan panas dan kelembapan (di Mandalika), karena masalah utama di sana sebetulnya bukan panas," imbuhnya.
Ia menjelaskan, hal yang sebenarnya menjadi perhatian utama baginya dan tim adalah menjaga level hidrasi dan nutrisi yang dibutuhkan pembalap apapun cuacanya.
Lebih lagi di sirkuit Mandalika, yang cuacanya cukup ekstrim baik itu saat panas maupun saat basah seperti yang bisa dilihat tahun lalu.
Para pembalap World Superbike harus menjalani tiga balapan dalam dua hari, dengan jeda antar sesi yang tidak bisa dibilang panjang yaitu hanya sekitar satu hingga dua jam.
"Kami punya kolam karet yang diisi air untuk berendam setelah tiap sesi, juga rompi berisi air es yang dipakai setelah seremoni podium untuk mencoba menurunkan suhu badan," ucap Rea.
"Intinya kami harus memaksimalkan jeda tersebut untuk beristirahat, minum, makan yang cukup agar bisa fit lagi untuk sesi selanjutnya," imbuh Juara Dunia WorldSBK 6 kali itu.
Memang, kolam karet bahkan tong sampah berisi air menjadi salah satu pemandangan lazim di belakang paddock masing-masing tim pada World Superbike Mandalika 2021 kemarin.
Seperti yang dilakukan oleh duet PATA Yamaha with BRIXX yaitu Toprak Razgatlioglu dan Andrea Locatelli.
Meskipun pemandangan tersebut tidak khsusus hanya terjadi di Mandalika, melainkan juga saat balapan di tempat-tempat dengan suhu tinggi seperti di Eropa saat musim panas atau di Asia Tenggara.
Segala cara dilakukan, agar para pembalap bisa tampil maksimal ketika lampu start padam dan balapan dimulai.
???????? Motivating Loka to top the timesheet in FP2 at #IDNWorldSBK ???? pic.twitter.com/U6qvJyAVgZ
— Yamaha Racing (@yamaharacingcom) November 19, 2021
"Semua pembalap melakukan variasi dari hal yang sama dan masing-masing punya rutinnya sendiri," ungkap pembalap asal Irlandia Utara itu.
"Karena panasnya sama saja, semuanya menderita ketika cuaca sedang panas dan saya harus berpikir bahwa rider di depan saya juga menderita karena itu," tutup Rea.