"Kami punya kolam karet yang diisi air untuk berendam setelah tiap sesi, juga rompi berisi air es yang dipakai setelah seremoni podium untuk mencoba menurunkan suhu badan," ucap Rea.
"Intinya kami harus memaksimalkan jeda tersebut untuk beristirahat, minum, makan yang cukup agar bisa fit lagi untuk sesi selanjutnya," imbuh Juara Dunia WorldSBK 6 kali itu.
Memang, kolam karet bahkan tong sampah berisi air menjadi salah satu pemandangan lazim di belakang paddock masing-masing tim pada World Superbike Mandalika 2021 kemarin.
Seperti yang dilakukan oleh duet PATA Yamaha with BRIXX yaitu Toprak Razgatlioglu dan Andrea Locatelli.
Meskipun pemandangan tersebut tidak khsusus hanya terjadi di Mandalika, melainkan juga saat balapan di tempat-tempat dengan suhu tinggi seperti di Eropa saat musim panas atau di Asia Tenggara.
Segala cara dilakukan, agar para pembalap bisa tampil maksimal ketika lampu start padam dan balapan dimulai.
???????? Motivating Loka to top the timesheet in FP2 at #IDNWorldSBK ???? pic.twitter.com/U6qvJyAVgZ
— Yamaha Racing (@yamaharacingcom) November 19, 2021
"Semua pembalap melakukan variasi dari hal yang sama dan masing-masing punya rutinnya sendiri," ungkap pembalap asal Irlandia Utara itu.
"Karena panasnya sama saja, semuanya menderita ketika cuaca sedang panas dan saya harus berpikir bahwa rider di depan saya juga menderita karena itu," tutup Rea.