"Ini adalah balapan tersulit tahun ini. Awalnya sempurna, aku mencoba ke depan dan mengganggu Fabio dalam beberapa lap jadi dia tidak bisa kabur, aku tahu itu akan menjadi startegi bagus," ungkap Pecco dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
"Ketika kami bersenggolan, dia sedang mencoba menyalip Miller dan aku di sana, aku bilang aku harus bisa meyalipnya dan kami senggolan," jelasnya.
Dalam beberapa lap awal Quartararo yang punya race pace yang impresif, harus bertarung melawan Miller dan Bagnaia dan kehilangan banyak waktu.
Ketika Miller berhasil ikutan rombongan depan dan membuat jarak, Quartararo masih harus bersaing melawan Pecco.
Hasilnya, timbul gap sekitar 1,3 sampai 1,5 detik dari rombongan depan yang terdiri dari Alex Rins, Jorge Martin, Marc Marquez dan disusul Jack Miller.
Setelah lepas dari Pecco yang kecepatannya pudar, Quartararo mendapati dia sudah terlambat dan kesulitan mengejar rombongan depan.
"Aku kehilangan sebagian winglet di kanan, sejak itu balapan menjadi sulit," tegas murid Valentino Rossi tersebut.
"Aku hanya mencoba melakukan sebisaku karena aku tahu Fabio takkan bisa finis pertama, dan rasanya aku bisa sedikit lebih tenang karena saat itu sangat sulit bagiku," pungkasnya.