Pemilik sembilan gelar juara dunia ini hanya meminta Pecco tidak terlalu tertekan.
Bahkan Rossi juga bilang bahwa Pecco tak perlu memaksakan tampil terlalu bagus yang penting bisa meraih poin dan mengamankan gelar.
"Dia sangat berkonsentrasi, dia tak seperti Pecco biasanya, tapi kami tak butuh dia berada di performa terbaik saat ini," lanjutnya.
"Pecco dari posisi ke-8 sudah cukup bagus. Tapi aku melihat adanya situasi sulit, ini normal, ini masalah yang dialami manusia normal, hal yag benar adalah mengakuinya dan mencoba yang terbaik," tegas The Doctor.
Di sisi lain, Rossi malah melihat Quartararo di posisi sebaliknya meski sebenarnya peluang meraih gelar sangat tipis.
"Ini adalah pertarungan urat saraf, Fabio dipaksa menang dan Pecco tak boleh berbuat kesalahan. Quartararo nothing to lose, tapi kalau disuruh memilih aku lebih baik berada di situasi Pecco," lanjut sang legenda.
"Dia harus mengantisipasi bahwa Fabio bisa menang, jadi siap finis ke-14 saja atau lebih baik. Tapi kau tak boleh berpikir untuk melaju lebih lambat, itu malah membuatmu gagal, hal itu malah membuatmu mudah melakukan kesalahan jika melaju bersama kelompok pembalap," jelasnya.
Pria yang baru saja menjadi seorang ayah ini pun memimpikan bahwa akademi yang didirikannya akan segera punya gelar juara dunia kelas premier lewat tangan Pecco.
Ini akan menjadi gelar dunia ketiga buat akademi setelah dua gelar Moto2 yang diraih Franco Morbidelli dan Pecco Bagnaia sendiri.