Mengecek kondisi aki sering kali terlupakan oleh pemilik mobil. Kendati aki biasanya mampu bertahan selama 3-4 tahun, umur pemakaian komponen ini sangat bergantung dengan intensitas pemakaian mobil.
Baca Juga: Baru Ganti Busi Cepat Kotor, Ada Indikasi Mobil Bekas Jarang Ganti Oli
Apabila mobil sering digunakan di cuaca panas dan terik, paparan suhu tinggi akan membuat cairan aki cepat menguap. Tidak hanya itu, penggunaan aksesori tambahan pada mobil juga dapat memperpendek usia aki karena konsumsi energinya jadi lebih banyak.
Untuk menjaga usia pemakaian, servis rutin dapat dilakukan ketika kelistrikan mulai melemah. Misalnya, saat lampu mobil mulai redup, audio sulit menyala, atau klakson tidak mengeluarkan suara.
Untuk menjaga kinerja aki, pemilik juga perlu memanaskan mobil setidaknya dua hari sekali, memeriksa posisi klem agar tetap kencang, serta bijak menggunakan lampu dan perangkat audio.
5. Ganti oli mesin
Semakin sering mobil dipakai, maka oli mesin juga perlu sering diganti. Adapun waktu paling ideal untuk mengganti oli adalah ketika mobil sudah menempuh jarak 10.000 km atau dalam kurun waktu 6 bulan.
Jika pemilik terbiasa melewati jalanan yang macet dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk sampai ke tempat tujuan, waktu penggantian oli bisa berkurang menjadi 8.000 km. Hal ini karena oli mesin harus terus bekerja, meskipun mobil tidak melaju.
Namun, waktu penggantian oli mobil juga tergantung pada jenis oli apa yang dipakai. Apabila menggunakan oli full sintetik, oli bisa diganti saat mobil sudah menempuh jarak 10.000 km. Namun, apabila yang dipakai adalah oli dengan campuran mineral, penggantian oli perlu diganti ketika mencapai jarak 5.000 km.
Baca Juga: Ganti Sendiri Oli Mesin Mobil, Jangan Lupa Perhatikan Hal Penting Ini
Agar jarak pakai oli lebih panjang, ada baiknya untuk memilih oli full sintetik untuk penggunaan sehari-hari. Misalnya, Shell Helix Extend 0W-40. Oli keluaran Shell ini mampu melindungi kinerja mesin dengan jeda penggantian oli yang lebih panjang.
Untuk memastikan kualitasnya, Shell telah menguji Shell Helix Extend 0W-40 dengan Dynamite 2.0 Field Test. Hasilnya, oli ini memiliki volatilitas rendah (low volatility) sehingga mampu mengurangi penguapan bahkan hingga perjalanan sejauh 20.000 km, 2 kali lebih jauh dibanding oli sintetis lainnya.
Kelebihan lain dari Shell Helix Extend 0W-40 adalah Active Cleansing Technology yang mampu menjaga komponen dalam mesin agar tetap bersih meski mobil diajak berkendara di medan yang berat. Oli ini juga hadir dengan ikatan molekul yang kuat agar mesin tidak cepat aus.
Shell Helix Extend 0W-40 juga dilengkapi dengan PurePlus Technology untuk memaksimalkan performa mesin selama perjalanan. Oli yang terbuat dari 99,5 persen gas alam ini juga cocok untuk kendaraan berbahan bakar bensin maupun diesel.
Adapun spesifikasi yang didukung oli ini adalah API SP, ACEA A3/B3, serta ACEA A3/B4.
Itulah lima komponen mobil yang perlu sering diperiksa agar biaya servis tidak membengkak. Untuk mengetahui lebih banyak tentang Shell Helix Extend 0W-40, Anda dapat mengunjungi laman Shell di sini.