GridOto.com - Canggih sih, tapi ini kekurangan teknologi mobil listrik fuel cell.
Salah satu teknologi mobil listrik fuel cell menggunakan hidrogen cair sebagai sumber energi dengan pembangkit internal menghasilkan energi listrik dari elektrolisis.
Sampai saat ini memang teknologi mobil listrik fuel cell masih terus dikembangkan.
Bahkan Yogi Wibisono Budhi, Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) juga menyebutkan masih terdapat sejumlah kekurangan yang dimiliki teknologi fuel cell.
Salah satunya adalah alat konversi pengolah sumber energi yang dibutuhkan.
"Fuel cell menggunakan liquid hydrogen yang terambil dari udara sekitar," buka Yogi.
Baca Juga: Benarkah Mobil Listrik Susah Lewat Tanjakan Curam? Ini Faktanya
"Yang menjadi masalah adalah teknologi alat untuk mengolah udara yang diserap untuk bisa menghasilkan liquid hydrogen murni," terangnya.
Menurut Yogi, alat yang diperlukan masih terbilang mahal dengan teknologi yang ada saat ini.
Serta kapasitas pembangkit untuk mengoperasikan alat yang butuh energi besar.
Disamping itu, kekurangan lain dari teknologi fuel cell adalah infrastruktur pengisian liquid hydrogen ke mobil.
"Liquid hydrogen yang dialirkan ke mobil harus bertekanan tinggi untuk disimpan di dalam tangki," sebut Yogi.
Lanjut Yogi, sebut saja komponen slang dan pompa yang harus bisa mendukung aliran bertekanan tinggi masih terbatas.
Baca Juga: Minat Beli Mobil Listrik? Setidaknya Tiga Penyakit Ini Perlu Tahu
Beda dengan SPBU konvensional yang mengalirkan tekanan bahan bakar tidak butuh jenis slang dan pompa yang spesifik.
"Masalah lain sampai saat ini adalah fuel cell memiliki tangki penyimpanan bertekanan tinggi hingga 800 bar," tegas Yogi.
"Butuh treatment khusus dalam penggunaan serta teknologi tangki yang masih dikembangkan agar bisa membawa fluida bertekanan tinggi dengan aman," paparnya.