"Sepanjang tahun ini mereka selalu menyerang dan tidak menghormati, khususnya satu orang," ujar Verstappen kepada media Belanda, De Telegraaf.
"Pada titik tertentu, aku tak mau menerimanya lebih lagi. Atmosfer di media sosial sekarang menjadi toxic. Hal seperti ini membuatnya semakin buruk," tegas juara dunia dua kali ini.
Verstappen mengaku lelah menahan amarah karena selalu dimusuhi Sky Sports sepanjang tahun, bukan dalam satu seri saja.
"Bukan hanya akhir pekan ini. Sudah konstan selama setahun. Rasanya seperti setiap hari diperlakukan tidak hormat, terutama dari satu orang. Dan itu cukup. Aku tak bisa menerimanya. Kau tak boleh hidup di masa lalu terus. Kau harus move on," sambung pembalap Belanda ini.
"Media sosial beracun, kau diperlakukan seperti itu setiap hari di TV, rasanya semakin buruk saja ketika kau mencoba memperbaikinya. Kau terus merendahkanku, pada satu titik aku tak mau menerimanya lagi. Itu alasan kenapa aku tak mau menjawab wawancara mereka," jelasnya.
Dampak aksi Verstappen ini melebar karena seluruh anggota tim Red Bull sepakat juga mengikuti langkahnya.
Reporter senior Sky Sports Martin Brundle misalnya, sempat mencoba mewawancarai desainer mobil Red Bull, Adrian Newey, namun juga ditolak.
Sergio Perez dan juga bos Red Bull, Christian Horner, juga sengaja absen untuk tidak diwawancarai Sky Sports usai balapan berakhir.