GridOto.com - Setiap mobil memiliki ampere aki yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan kelistrikannya.
Oleh karena itu, banyak ukuran ampere aki mobil yang digunakan.
Saat aki rusak maka perlu dilakukan penggantian aki yang baru.
Nah, aki pengganti harus memiliki ampere aki yang sama dengan aki lama.
Lalu bagaimana jika kita mengganti aki mobil dengan ukuran ampere lebih kecil dari bawaan pabrikan?
Baca Juga: Bikin Aki Lebih Awet, Begini Cara Pakai Start Stop Engine yang Tepat
Sebagai contoh Toyota Kijang Innova bensin yang seharusnya memakai aki 55 ampere namun menggunakan aki Toyota Avanza yang hanya 32 ampere
"Penggantian aki dengan ukuran ampere lebih kecil bisa membuat mobil sulit distarter," buka Suparna, Service Manager bengkel resmi Toyota Auto2000 Cilandak, Jakarta Selatan.
"Kebutuhan arus listrik untuk memutarkan dinamo starter akan berkurang karena kapasitas ampere aki yang kecil," bebernya.
Karena kemampuan memutarkan aki lebih kecil, hal ini bisa membuat dampak ke komponen lain seperti kabel dan dinamo starter itu sendiri.
Kabel dan dinamo starter bisa panas karena tidak mampu memutarkan mesin dengan baik.
Baca Juga: Tidak Bisa Asal, Seperti Ini Air Aki yang Bagus untuk Aki Mobil
"Kabel dan dinamo starter akan cepat rusak karena kinerjanya enggak normal dan panas tersebut," jelas Suparna.
Dampaknya mobil akan sulit hidup terutama pada saat pagi hari.
"Karena saat pagi atau cold start membutuhkan kapasitas ampere aki maksimal," bebernya.
Jadi sebaiknya, hindari mengganti aki dengan ampere lebih kecil dari bawaan standar pabrikan.