"Ketika solenoid SLU terbuka akan menyalurkan tekanan oli transmisi ke kampas lock-up," terang Fredysur.
"Oli transmisi masuk, kampas langsung mengigit output shaft girboks," terusnya.
Dalam kondisi ini, rasio gigi transmisi matik tercipta mendekati 1:1.
Putaran mesin yang dihasilkan bisa nyaris sama dengan putaran input shaft girboks transmisi matik.
Karena dari input shaft yang langsung diteruskan ke output shaft melalui kampas lock-up dengan putaran yang seragam.
Baca Juga: Pemilik Mobil Matik Wajib Tahu Nih Fungsi Tombol Ini di Tuas Transmisi
"Rpm mesin bisa langsung turun, tapi jika dibutuhkan akselerasi tetap bisa sampai batas limit putaran mesin," jelas Fredysur.
Jika tanpa lock-up, rasio gigi yang tercipta hanya mengandalkan torque converter.
Sedangkan putaran torque converter terbatas mengandalkan tekanan oli transmisi.
"Putaran torque converter tidak bisa mengimbangi putaran input shaft, ada tenaga yang ketahan disamping putaran mesin naik dan gantung," papar Fredysur.