Tapi ia harus dioperasikan secara manual oleh si sopir sendiri, sehingga sopir harus secepat mungkin mengaktifkan tuasnya, kalau bisa sebelum terjadi tabrakan.
Yup, Car Catcher memang bukan part yang selalu akan aktif, dan ia terlipat di dalam bumper saat belum diaktifkan.
Kalau dipikir-pikir, pada zaman itu mobil memang belum sekencang sekarang sih ya.
Jadi mungkin saja Car Catcher cukup efektif saat itu.
Tapi kalau untuk zaman sekarang ya rasanya bakal sia-sia deh, setuju enggak?
Buat yang penasaran, berikut video demonstrasi Car Catcher: