Hasilnya, air yang dihasilkan merupakan air murni H2O.
"Pada air aki zuur, kadar murni air H2O dijadikan air asam sulfat sebagai elektrolit pengubah arus listrik saat sel terendam air," terang Hadi.
"Dan air aki tambah adalah air murni yang menjaga kapasitas cairan elektrolit di dalam aki," sambungnya.
Jika masih ada unsur kimia lain di dalam air dan dipakai untuk aki bisa memicu masalah.
Baca Juga: Jangan Asal Isi, Tambah Air Aki Mobil Pakai Air AC Tidak Dianjurkan
"Air mengalami panas dari arus listrik dan menguap menyisakan partikel logam dari unsur kimia lain seperti mineral," jelas Hadi.
Lanjut Hadi, sisa dari partikel logam ini yang bisa merusak sel aki dan menyebabkan karat.
"Jadi air aki yang dipakai harus khusus aki, bukan air minum atau air AC yang sudah terkontaminasi udara," wanti Hadi.
"Air aki yang berkualitas bisa didapat dari satu produsen aki, atau air aki yang umumnya dibanderol 1 botol Rp 20 ribuan ke atas," sarannya.