"Ion lithium punya sifat dinamis yang bisa bergerak dari elektroda negatif ke elektroda positif melalui elektrolit saat baterai menghantarkan arus listrik," jelas Roy.
"Bersamaan ion kembali ke elektroda negatif saat pengecasan," sambungnya.
Karena itulah baterai lithium-ion masuk dalam kategori baterai isi ulang.
Disamping itu, partikel ion lithium bisa dipadatkan dalam satu sel ukuran kecil dengan jumlah besar.
Roy menilai baterai lithium-ion ini bisa menyimpan daya listrik cukup besar dalam ukuran baterai kompak.
"Dalam satu partikel ion lithium bisa menyimpan energi besar, gabungan dari pemadatan ion lithium energinya bisa menghasilkan voltase besar," terang Roy.
Baca Juga: Ukuran Roda Mobil Listrik Pengaruhi Jarak Tempuh, Ini Penjelasannya
"Penyimpanan daya yang besar, dari sifat ion-nya dinamis energi densitas yang dihasilkan juga setara besarnya dengan penyimpanannya," sambungnya.
Pemadatan ion lithium ini punya konsistensi terhadap usia pakai.
"Lithium punya ketahanan terhadap reaksi panas dan aliran listrik, tidak mudah terdegradasi," sebut Roy.
"Pemakaian bisa sampai 10 tahun, di atas itu battery health mengalami penurunan hanya 10 persen," tekannya.