Red Bull awalnya ingin menarik nama Colton Herta, pembalap IndyCar asal Amerika Serikat untuk memulai debutnya di Formula 1 bersama AlphaTauri.
Sayangnya masalah superlicence membuat Herta kesulitan untuk bisa balapan di F1.
Untungnya ada Nyck de Vries yang mendapat kesempatan emas, mendadak menjadi pembalap pengganti di Monza, F1 Italia 2022, beberapa waktu lalu.
Pembalap berdarah Malang ini tampil bagus dan langsung mencetak poin di debutnya, hingga akhirnya Red Bull pun tertarik meminangnya sebagai pengganti Gasly.
"Aku senang bergabung dengan keluarga Alpine dan memulai bab baru dalam karier F1-ku. Balapan untuk tim dengan akar dari Prancis adalah sesuatu yang spesial. Aku tahu kekuatan Alpine melawan semua tim dalam beberapa tahun terakhir, jelas perkembangannya sangat impresif," ujar Gasly dilansir GridOto.com dari Formula1.com.
"Aku ingin berterima kasih kepada Red Bull atas akhir dari sembilan tahun petualangan bersama. Terima kasih atas kepercayaan mereka dan dukungannya untukku jadi pembalap F1, dan yang kuraih bersama AlphaTauri tahun lalu sangat spesial," jelasnya.
Gasly sendiri menandatangani kontrak jangka panjang bersama Alpine, meski belum disebutkan seberapa lama tepatnya.
Dengan begini akan ada dream team dengan tim asal Prancis dan dua driver yang juga dari Prancis di F1 2023.