"Kupikir atmosfer garasi akan jauh berbeda musim depan. Mereka akan sangat kompetitif. Kupikir mereka berdua tahu yang penting," imbuh mantan rider Honda ini.
"Mereka tahu yang mereka inginkan. Tapi kupikir sulit mencari rekan setim yang sesantai aku," sambungnya.
Masalah perbedaan negara ini menjadi akar dari beberapa kesulitan Jack Miller menjalani hari-harinya di garasi Ducati.
Pembalap Italia akan tetap lebih diuntungkan untuk berada di tim Ducati, meskipun sebenarnya semua anggota tim juga sangat baik kepada Miller.
"Pada akhirnya, aku ini hanya orang asing di sini. Aku Australia di tim Italia. Aku tak berbicara bahasa mereka, jadi mudah untuk menyingkir," ujar pembalap yang akan segera menikah ini.
"Ini membuat lebih mudah bagi tim. Aku sangat terbuka dan aku berbicara ke tim dan kupikir mereka sangat mengayomiku, tapi takkan pernah sama, misalnya kesamaan budaya, ataupun kesamaan apapun," tegasnya.
Selain masalah perbedaan budaya yang diungkap Miller tadi, ada hal lain yang sebenarnya terus membuat Miller muak.
Hal itu adalah keraguan Ducati kepadanya.
"Aku tak akan bohong dan bilang semua baik-baik saja. Aku capek cuma dikasih kontrak setahun," ungkapnya.
"Aku harus selalu menilai kepantasanku setiap awal tahun di Qatar, kenapa aku pantas mendapat pekerjaan ini, apa aku pantas mendapat posisi ini agar tidak terus ditanyai, bukan dari media saja tapi oleh semua orang. Aku capek mencari tahu kenapa aku harus diinginkan," jelasnya.
Oleh KTM, Miller akhirnya mendapatkan kontrak langsung selama dua tahun untuk menjadi rekan Brad Binder.
Uniknya, di sisi lain Ducati juga langsung memberikan kontrak dua tahun buat Enea Bastianini.