Jadi batas anggaran dilaporkan langsung terlampaui pada tahun 2021.
Dikutip GridOto.com dari gpblog.com, Toto Wolff menyerukan tindakan tegas dan transparansi dari FIA.
Jika melewati batas anggaran, Toto Wolff menuntut hukuman tinggi.
Deputy team principal & racing director tim Ferrari, Laurent Mekkies sepakat dengan pernyataan Wolff.
Pada gilirannya, FIA bereaksi terhadap pernyataan keras yang dibuat oleh tim rival Red Bull.
Menurut FIA, setidaknya sampai saat itu, klaim itu tidak berdasar.
FIA mengatakan sedang menyelidiki masalah ini tanpa mempertimbangkan tuduhan yang dibuat.
Baca Juga: Kenapa Juara F1 Singapura 2022 Sergio Perez Hanya Kena Penalti 5 Detik Padahal Melanggar Dua Kali?
Sebenarnya FIA melakukan audit rutin atas semua pengeluaran tim F1 dan tidak seharusnya merilis temuannya paling cepat hari ini, Rabu, 5 Oktober.
Jika FIA memang menemukan Red Bull bersalah karena melanggar batas anggaran 2021, ada kemungkinan besar Verstappen masih bisa kehilangan gelar juara dunia F1 2021-nya.
Ini akan menjadi keputusan yang sangat kontroversial, tetapi jika FIA mengikuti pedomannya sendiri, peluang itu tinggi.
Max Verstappen bisa dihukum pengurangan poin selama periode pelanggaran.
Seperti diketahui, Verstappen jadi juara dunia F1 2021 hanya dengan keunggulan delapan poin dari Lewis Hamilton.
Dengan pengurangan lebih dari dua persen dari total poin yang diperolehnya pada 2021, Verstappen bisa kehilangan gelar.
Nah, jika keputusan dibuat sebelum GP Jepang akhir pekan ini, apakah Verstappen akan memburu gelar keduanya juara dunia keduanya atau mungkin hanya untuk gelar F1 pertamanya di Suzuka nanti.