"Methanol itu dibuat dengan senyawa organik, ada sel hidup," sebut Tri.
Tri menjelaskan senyawa organik ini berpotensi menarik partikel air ketika terjadi kondensasi udara di dalam tangki.
Ketika udara di dalam tangki lebih banyak daripada isi bahan bakar.
Sehingga terjadi reaksi kimia antara kandungan methanol yang tercampur bahan bakar dengan partikel udara di dalam tangki.
"Akhirnya terbentuk lapisan air karena bukan dari nabati Biosolar, tapi dari methanol aditif," ujar Tri.
Baca Juga: BBM Naik, Begini Kelebihan Pertamina Dex buat Mobil Diesel Modern
"Air terisap di saluran bahan bakar, bisa menambah masalah dalam sistem pembakaran," terusnya.
Perhatikan juga takaran penggunaan aditif BBM tambahan.
Tri mewanti agar tidak menggunakan aditif BBM melebihi batas takaran yang dianjurkan.
"Aditif BBM tambahan punya unsur deterjen yang tinggi, tambahkan secukupnya semisal 100 ml untuk 40-60 liter," papar Tri.
"Kalau ditambahkan 100 ml untuk 20 liter unsur deterjennya keras, malah bisa memicu korosi sulfat di komponen mesin," terangnya.