Isu Pakai Pertalite Jadi Boros, Ini Spesifikasi Bahan Bakar Tersebut

Radityo Herdianto - Rabu, 28 September 2022 | 10:00 WIB

Foto ilustrasi nozzle. Aturan pembatasan pembelian Pertalite belum bisa diterapkan, ini alasannya disampaikan anggota komite BPH Migas. (Radityo Herdianto - )

Jika unsur sulfur semakin tinggi, komponen fuel pump bisa lebih mudah mengalami korosi atau injektor yang cepat tersumbat akibat deposit.

Berat Jenis

Berat jenis bahan bakar bisa berpengaruh pada densitas energi yang dihasilkan.

Pada Pertalite, berat jenis yang dimiliki memiliki rentang 715 kg/m3 hingga 770 kg/m3.

"Semakin tinggi berat jenis yang didapat, semakin besar juga energi yang dihasilkan ketika bahan bakar terbakar, dan sebaliknya," jelas Tri.

Ini juga akan menentukan dari energi yang dihasilkan bisa lebih irit atau boros.

Dengan sama-sama 1 liter, densitas energi maksimal yang didapat bisa lebih irit ketimbang densitas energi yang minimal.

"Dari energi densitas minimal, untuk mencapai performa setarah butuh volume lebih banyak, jadi konsumsi bahan bakar lebih boros," papar Tri.

Aong
Kadang tidak cukup pakai Pertalite alias masih ngelitik

Baca Juga: BBM Naik, Pakar Jabarkan Pakai Pertamax Lebih Baik dari Pertalite

Visual

Visual digunakan sebagai pembeda Pertalite dengan bahan bakar lain seperti Pertamax dan Pertamax Turbo.

Pertalite memiliki visual jernih dan terang dengan warna hijau.

"Pewarna yang digunakan merupakan zat yang larut dan bisa ikut terbakar di ruang bakar," sebut Tri.

"Jadi tidak akan berpengaruh pada penyebab penyumbatan atau deposit," sambungnya.