Kurang lebihnya anak tersebut mengatakan “Bukankah akan lebih baik menyebut Audi dibandingkan Horch?”.
Ternyata dua kata itu punya makna yang kurang lebih sama.
Kata 'horch' dalam bahasa Jerman mempunyai arti 'mendengar', sementara kata 'audi' punya arti yang sama dalam bahasa latin.
Makanya mau itu nama Horch atau Audi, terasa sama saja di mata August.
Awalnya nama resmi perusahaan ini adalah Audi Automobilewerke GmbH Zwickau.
Pada tahun 1915 menjadi Audiwerke AG Zwickau dipatenkan melalui pengadilan pencatatan Kota Zwickau, Jerman.
Terkait logo empat cincin milik Audi, idenya berasal dari penggabungan empat perusahaan yang dulunya merupakan pilar dari otomotif di Jerman.
Perusahaan itu adalah Horch (perusahaan August sebelumnya), kemudian Dampf Kraft Wagen (DKW), Wanderer, dan terakhir Audi.
Berikut adalah logo dari masing-masing perusahaan itu.
Dari yang paling kiri mewakili Audi, kemudian DKW, Horch, dan yang paling kanan adalah Wanderer.
Keempat perusahaan ini bergabung pada tahun 1932 dan menjadi pilar dari Audi modern saat ini.
Uniknya, logo empat cincin ini ternyata pernah di tuntut oleh Komite Olimpiade Dunia, namun World Trademark Court memenangkan Audi.
Kemudian pada tahun 2009, dalam rangka memperingati ulang tahunnya ke-100, Audi merilis logo terbarunya yang punya tampilan lebih modern.
Logo ini juga membawa tag line dari Audi saat ini, yaitu Vorsprung durch Technik atau dalam bahasa Inggris Progress through Technologies, yang artinya Kemajuan Melalui Teknologi.
Logo terbaru Audi ini juga melambangkan upaya tanpa henti dari Audi untuk memperkuat hubungan dengan klien serta peningkatan pada efisiensi, loyalitas dan keunggulan merek.
Saat ini Audi bersama dengan BMW dan Mercedes-Benz menjadi produsen mobil mewah paling laris di dunia.