Tak hanya itu, pengisian aki dengan ampere yang lebih besar juga berpotensi mengalami gangguan.
Bonar menjelaskan bahwa pengisian daya aki di mobil listrik menggunakan converter DC to DC 12V.
Converter ini terintegrasi dengan inverter sebagai mesin mobil listrik.
Baca Juga: Perawatan Mobil Listrik Tetap Butuh Servis Berkala, Ini Tujuannya
"Ketika daya listrik aki sudah mulai drop, sensor otomatis mengaktifkan converter untuk mengisi daya listrik aki kembali dari listrik baterai," terang Bonar.
Hanya saja, lanjut Bonar, sensor ini hanya bisa mendeteksi kapasitas ampere aki bawaan.
"Proses recharge-nya tidak maksimal, default maksimal hanya mengisi 35 ampere tapi aki yang lebih besar 45 ampere, kurang 10 ampere," tutur Bonar.