Kapok Cedera, Gabriel Rodrigo Umumkan Pensiun Dini di Usia 25 Tahun

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 15 September 2022 | 16:05 WIB

Gabriel Rodrigo pensiun dini (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Setelah keluar dari tim Pertamina Mandalika SAG sebelum Moto2 2022 berakhir, Gabriel Rodrigo secara mengejutkan memutuskan pensiun dini dari dunia balap.

Gabriel Rodrigo pensiun di usia 25 tahun, setelah menjalani delapan musim di Moto3 dan baru saja menjalani musim debutnya di kejuaraan Moto2 2022.

Kecelakaan di Moto2 Amerika 2022 yang membuatnya mengalami cedera bahu parah, jadi mimpi buruk karier balap Gabriel Rodrigo.

Sejak itu, Gabriel Rodrigo harus beberapa kali naik ke meja operasi dan menjalani beberapa perawatan, meski masih bisa tampil di beberapa balapan.

Namun gagal start di Mugello membuat Rodrigo pun terus absen hingga beberapa seri, dan posisinya di tim Pertamina Mandalika SAG digantikan beberapa rider.

Gabriel Rodrigo sempat digantikan oleh Alex Toledo dan Piotr Biesiekirski di beberapa balapan, sebelum akhirnya SAG memilih memakai jasa pembalap Jepang, Taiga Hada, sampai musim 2022 berakhir. 

"Aku sempat berpikir lama soal ide ini di kepalaku. Aku memutuskan mengakhiri karier olahragaku," kata Rodrigo lewat akun media sosialnya.

Sejak balapan di Moto3 tahun 2014, Rodrigo sudah mencetak dua kali podium, lima fastest lap dan enam pole position.

Meski cedera bahu di Amerika menjadi pemicu utamanya, Rodrigo mengaku masalah fisik sudah dialaminya sejak akhir tahun lalu.

Baca Juga: Cuma Setahun di MotoGP, Darryn Binder Berusaha Jadi Rookie di Moto2 Tahun Depan

"Ketika aku menandatangani kontrak di Moto2, aku mengalami kecelakaan parah saat latihan. Aku merasa hidupku dalam bahaya," sambungnya.

"Sejak itu aku mengalami ebebrapa ketidakberuntungan yang sebelumnya kulihat hanya dari orang lain, itu membuatku memikirkan situasinya, apakah pantas aku tetap balapan," jelasnya.

Pria berkebangsaan Argentina ini sudah memikirkan apa yang dilakukan setelah karier balapnya berakhir.

Untungnya, pihak keluarga sangat mendukung keputusannya pensiun dari dunia balap yang sudah sejak kecil digeluti.

"Ini seperti poin menjadi dewasa bagiku. Sejak awal aku sudah berdiskusi dengan psikolog, aku mengatakan padanya aku tak mau lanjut lebih lama lagi," lanjutnya.

"Ada keinginan di terus di Moto2, tapi dalam jangka pendek saja. Sejak cedera bahu itu, semuanya berakhir," jelasnya.