GridOto.com - Sebagian pencinta otomotif di Karesidenan Surakarta mungkin sudah tak asing dengan nama Irung Petruk.
Yups, Irung Petruk adalah sebuah tikungan yang berada di dataran tinggi di Selo, Kecamatan Cepogo, Boyolali.
Lebih tepatnya, tikungan Irung Petruk berada di lembah Merapi dan Merbabu atau di Jalan Raya Solo-Selo-Borobudur (SSB).
Tikungan Irung Petruk sendiri sering jadi lokasi istirahat sebagai pencinta roda dua kalau sedang touring.
Selain jadi lokasi istirahat, para pengguna jalan yang melintas memanfaatkan tikungan Irung Petruk untuk berfoto.
Pasalnya lokasi ini terdapat beberapa lokasi untuk beristirahat yang menawarkan pemandangan dan udara yang menyejukan.
Namun sobat GridOto tahu tidak, kenapa tikungan di Jalan Raya SSB ini memiliki nama Irung Petruk.
Komedi selaku Kepala Desa Genting menjelaskan, penamaan tikungan Irung Petruk ini sudah dilakukan warga sejak lama.
"Salah satu alasannya adalah, bentuknya yang menyerupai hidung tokoh Punakawan," buka Komedi dikutip dari TribunSolo.com.
Selain itu, pemilihan nama Petruk juga berdasarkan adanya sosok ulama penyebar agama Islam di kawasan tersebut.
"Mbah Petruk atau Kyai Petruk adalah tokoh yang dihormati oleh masyarakat Cepogo," ungkap Komedi.
Seiring berjalannya waktu, warga Desa Genting mengusulkan adanya monumen di tikungan tersebut.
"Pemkab Boyolali pun membangun patung Petruk di sekitar tikungan sekitar 2018 lalu," tambah Kepala Desa Genting.
Ia menjelaskan, patung Petruk di lokasi sekitar dibangun dengan menghadap ke Timur atau mengarah ke dataran rendah.
"Dulu mau dihadapkan ke Barat dan Selatan. Tapi ternyata tidak bagus dan yang paling bagus hadap ke Timur," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Asal-usul Nama Irung Petruk Boyolali : Banyak yang Salah, Ternyata Bukan karena ada Patung Petruk