Selain itu, pemilihan nama Petruk juga berdasarkan adanya sosok ulama penyebar agama Islam di kawasan tersebut.
"Mbah Petruk atau Kyai Petruk adalah tokoh yang dihormati oleh masyarakat Cepogo," ungkap Komedi.
Seiring berjalannya waktu, warga Desa Genting mengusulkan adanya monumen di tikungan tersebut.
"Pemkab Boyolali pun membangun patung Petruk di sekitar tikungan sekitar 2018 lalu," tambah Kepala Desa Genting.
Ia menjelaskan, patung Petruk di lokasi sekitar dibangun dengan menghadap ke Timur atau mengarah ke dataran rendah.
"Dulu mau dihadapkan ke Barat dan Selatan. Tapi ternyata tidak bagus dan yang paling bagus hadap ke Timur," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Asal-usul Nama Irung Petruk Boyolali : Banyak yang Salah, Ternyata Bukan karena ada Patung Petruk