Tsunoda dianggap melakukan hal tersebut untuk mengacaukan strategi Mercedes dan menguntungkan Max Verstappen, atas perintah Red Bull.
Tentu saja tuduhan ini dianggap omong kosong dan tak bisa dipertanggungjawabkan.
Apalagi jika melihat jarak Max Verstappen dengan pembalap Mercedes yang sangat jauh di kejuaraan, agak tidak masuk akal ada manipulasi semacam ini.
"Setelah pit stop Yuki melaporkan masalah di bagian belakang, kami memanggilnya untuk ganti ban lagi dan kemudian setelah itu dia mengalami kerusakan mobil, ini masih diinvestigasi oleh tim kami," kata salah satu kru AlphaTauri yang tidak disebutkan namanya dilansir GridOto.com dari The-Race.
Yuki Tsunoda sendiri mengaku data mobilnya menunjukkan keanehan saat melaju usai pit stop.
"Itu alasan kenapa kami melaju kembali ke pit dan ganti ban lagi, setelah itu kami melihat masalahnya lebih jelas dan itulah alasan selanjutnya kami berhenti lagi," tegasnya.
"Kami ganti ban baru, dan aku mengonfirmasi ada yang rusak. Kupikir bannya licin karena hard tapi setelahnya masalahnya semakin jelas. Ada yang rusak di belakang dan mekanik mengonfirmasinya dan kami berhenti," jelasnya.
FIA pun juga memastikan tidak ada indikasi manipulasi balapan.
Meski demikian, FIA memberikan peringatan buat pembalap asal Jepang ini soal prosedur menghentikan mobilnya sebanyak dua kali yang dianggap agak membahayakan.