Pengabutan bahan bakar yang halus ini tidak hanya memberikan pembakaran yang lebih sempurna, tapi juga membantu mendinginkan silinder.
Dengan temperatur silinder lebih rendah, kejadian pembakaran abnormal atau knocking bisa ditekan dan rasio kompresi bisa ditingkatkan.
Baca Juga: Suzuki S-Presso Sekarang Masih CBU dari India, Apakah Nanti Bisa Berstatus CKD?
Lalu untuk meningkatkan efisiensi thermal, Suzuki tidak lupa untuk mengoptimalkan bentuk piston, bentuk water jacket, mengadopsi oil jet untuk pendinginan piston, dan sistem Exhaust Gas Recirculation (EGR) cooler.
Sebagai informasi tambahan, mesin S-Presso India yang sebelumnya memiliki kompresi 11:1 menjadi 12:1.
Soal performa, mesin berkode K10C tersebut mampu menyemburkan tenaga 49 kW atau 65,7 dk/5.500 rpm dan torsi 89 Nm/3.500 rpm.
Maruti Suzuki mengklaim S-Presso bermesin Dual Jet memberikan angka konsumsi bahan bakar 25,3 km/l.
Sayangnya, Suzuki S-Presso versi Indonesia masih memiliki mesin K10B yang belum mendapatkan Dual Jet.