"Aku merasa mereka tak mengapresiasi gelar Moto2 yang kuberikan kepada mereka. Aku telah memberikan yang terbaik dan kurasa itu tak cukup," jelasnya.
Selain itu, Gardner kesal karena awalnya KTM bilang ingin tetap bertahan.
Nyatanya secara tiba-tiba diberi tahu bahwa KTM takkan memberikan tempat untuknya, dan itu sudah terlambat karena bursa pembalap sudah hampir mencapai titik akhir.
"Aku bisa mendekati pembalap dari tim pabrikan, ini baru tahun pertamaku, bagi Miguel ini adalah tahun keempat. Mereka terlambat memberitahuku, mereka mengacaukanku, aku tak bisa menemukan tempat untuk 2023," lanjut Gardner.
"Jadi mereka meninggalkanku di posisi yang buruk," tegasnya.
Gara-gara itu, Gardner mengaku sempat agak trauma dengan dunia balap motor.
"Itulah alasan aku tak tahu apa yang ingin kulakukan tahun depan. Tentu aku ingin mencoba mencari tempat bagus untuk tahun depan, aku ingin tetap balapan," sambungnya.
"Aku punya beberapa tawaran untuk bertahan di paddock, bukan di MotoGP pastinya, tapi kami akan melihatnya nanti," tegasnya.
Pengakuan Gardner ini mendapat banyak tanggapan yang berupa kritik ke KTM.
KTM dianggap kurang menghargai para pembalapnya, selain Gardner ada Miguel Oliveira, Raul Fernandez, hingga Iker Lecuona.