GridOto.com - Harga Pertalite belum naik, begini beda spesifikasinya dengan Pertamax.
Isu mengenai kenaikan harga Pertalite pada 1 September 2022 menjadri Rp 10.000 per liter sempat gencar dibicarakan.
Namun harga Pertalite dan begitu juga Pertamax masih tetap, hanya sejumlah BBM non-subsidi Pertamina yang mengalami penurunan harga seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
Jika dikomparasi antara Pertalite dan Pertamax, Dr. Ing. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Motor Bakar Institut Teknologi Bandung (ITB) menerangkan perbedaan utama ada di nilai oktan atau Research Octane Number (RON).
Pertalite memiliki nilai oktan 90 sedang Pertamax oktannya 92.
Perbedaan nilai oktan ini diungkapkan Tri bahwa akan memengaruhi lamanya ukuran waktu dari bahan bakar saat dipantik (ignition) sampai bisa terbakar di ruang bakar.
Baca Juga: Pertalite Tak Jadi Naik, Pertamina Justru Turunkan Harga BBM Jenis Ini
"Nilai oktan lebih tinggi, bahan bakar sampai bisa terbakar butuh waktu lebih lama," jelas Tri.
"Begitu juga sebaliknya jika oktan lebih rendah maka lebih cepat terbakar," terusnya.
Perbedaan nilai oktan terhadap waktu pembakaran ini juga memengaruhi ketahanan terhadap detonasi.
Untuk itulah Pertalite diyakini Tri lebih cocok digunakan untuk mesin rasio kompresi rendah di bawah 10:1 karena tekanan kompresi yang tidak besar.
"Kalau diisi di mesin kompresi di atas 10:1, bahan bakar bisa meledak lebih duluan sebelum pemampatan," tekan Tri.
"Kondisi tersebut yang membuat terjadinya detonasi di ruang bakar," sambungnya.
Baca Juga: Mobil Mesin Turbo Isi Pertalite, Dari Detonasi Bisa Merembet ke LSPI
Pertalite dan Pertamax sama-sama tidak mengandung timbal.
Hanya saja Pertalite tidak mengandung unsur aditif tambahan, sedangkan Pertamax mengandung aditif PERTATEC.
"Pertalite hanya mengandalkan aditif nilai oktan yang menyesuaikan percepatan pembakaran bahan bakar terhadap kompresi mesin," papar Tri.
"Sedangkan PERTATEC pada Pertamax mendukung proses pembakaran lebih bersih, yaitu dengan cara melapisi material logam pembakaran mesin untuk melindungi dari potensi korosi," terangnya.
"Juga ada sifat deterjen yang mengurangi penumpukan deposit dari sisa proses pembakaran serta menjaga nilai oktan tetap stabil untuk mempertahankan pembakaran yang konsisten," tutupnya.