Perbedaan nilai oktan terhadap waktu pembakaran ini juga memengaruhi ketahanan terhadap detonasi.
Untuk itulah Pertalite diyakini Tri lebih cocok digunakan untuk mesin rasio kompresi rendah di bawah 10:1 karena tekanan kompresi yang tidak besar.
"Kalau diisi di mesin kompresi di atas 10:1, bahan bakar bisa meledak lebih duluan sebelum pemampatan," tekan Tri.
"Kondisi tersebut yang membuat terjadinya detonasi di ruang bakar," sambungnya.
Baca Juga: Mobil Mesin Turbo Isi Pertalite, Dari Detonasi Bisa Merembet ke LSPI
Pertalite dan Pertamax sama-sama tidak mengandung timbal.
Hanya saja Pertalite tidak mengandung unsur aditif tambahan, sedangkan Pertamax mengandung aditif PERTATEC.
"Pertalite hanya mengandalkan aditif nilai oktan yang menyesuaikan percepatan pembakaran bahan bakar terhadap kompresi mesin," papar Tri.
"Sedangkan PERTATEC pada Pertamax mendukung proses pembakaran lebih bersih, yaitu dengan cara melapisi material logam pembakaran mesin untuk melindungi dari potensi korosi," terangnya.
"Juga ada sifat deterjen yang mengurangi penumpukan deposit dari sisa proses pembakaran serta menjaga nilai oktan tetap stabil untuk mempertahankan pembakaran yang konsisten," tutupnya.