Baca Juga: Proyeknya Terus Berlanjut, 18 Bidang Tanah di Jalan Tol Padang-Pekanbaru Siap Dibebaskan
Dampaknya jelas masyarakat Sumbar tidak bisa menikmati infrastruktur yang baik dan berkualitas, sehingga kendala yang berkaitan dengan kemacetan dan distribusi logistik belum terselesaikan secara maksimal.
Koentjoro juga mengucapkan terima kasih atas usaha anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade yang membantu menyelesaikan kendala pembangunan dan mendorong kelanjutan proyek tol Padang-Sicincin.
"Uang tidak masalah karena masalahnya hanya pembebasan lahan, kalau lahannya sudah selesai dibebaskan maka pembangunan bisa dipercepat," imbuhnya.
Secara terpisah Andre Rosiade menuturkan ketidaksanggupan dan ketidakseriusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar dalam menyelesaikan masalah pembebasan lahan tol ini membawa dampak buruk bagi daerah.
Mengingat jumlah bidang tanah yang perlu dibebaskan untuk tol Padang-Sicincin tidak sebanyak wilayah lainnya di Indonesia.
"Harapan kami Pemprov Sumbar bisa bangun dari tidurnya dan segera bebaskan lahannya, kami sebagai anggota DPR RI mewakili Sumbar memastikan keetersediaan dananya dan Hutama Karya akan melaksanakan pembangunannya," tuturnya.
Ia menambahkan, dirinya juga mendorong Hutama Karya agar segera memulai lagi pembangunan tol itu meski lahan yang dibebaskan baru 77 persen.
Dengan begitu hal ini bisa jadi pemantik agar Pemprov Sumbar bisa bangun dari tidurnya dan langsung mempercepat proses pembebasan lahannya.
"Jadi sebelum jabatan kami sebagai anggota DPR RI selesai, setidaknya jalan tol Padang-Sicincin bisa dinikmati oleh masyarakat Sumbar," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mangkrak 1,5 Tahun, Pembangunan Tol Padang-Sicincin Dimulai Lagi September 2022.