Wacana Harga BBM Subsidi Naik Belum Diketok Palu, Bocoran Tarif Baru Pertalite dan Solar Sudah Muncul

Ruditya Yogi Wardana - Senin, 29 Agustus 2022 | 13:18 WIB

Wacana harga BBM subsidi naik belum diketok palu, tapi bocoran tarifnya sudah muncul. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Pemerintah memberikan sinyal kuat terkait penerapan wacana harga BBM subsidi naik.

Hanya saja pemerintah belum memeberikan kepastian harga BBM subsidi naik sampai berapa persen nantinya.

Tapi bocoran terkait berapa persen harga BBM subsidi naik justru lebih dulu muncul ke permukaan.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengatakan dirinya mendapat informasinya dari rapat tertutup DPR dengan Pertamina beberapa waktu lalu.

Melansir dari Reuters.com, dari informasi yang didapatkannya untuk kenaikan harga BBM subsidi diperkirakan bisa mencapai 30-40 persen.

Langkah tersebut dilakukan lantaran pemerintah tidak ingin anggaran subsidi semakin membengkak, sehingga wacana harga BBM subsidi naik perlu direalisasaikan.

Terkait kenaikannya, rencananya untuk BBM jenis Pertalite naik jadi Rp 10.000 dari yang semula Rp 7.650 per liter.

Sedangkan untuk BBM jenis Solar naik ke angka Rp 7.200 dari yang semula Rp 5.150 per liter.

Selain BBM subsidi, Pertamax yang termasuk BBM non-subsidi juga ikut kena dampaknya sehingga harganya bisa naik menjadi Rp 16.000 dari yang semula hanya Rp 12.500 per liter.

Baca Juga: Isu Kenaikan BBM Semakin Ramai, Pengamat Ekonomi UGM Sebut Pertalite Jadi Rp 10 Ribu

Baca Juga: Isu Harga Pertalite Naik Bikin Ojol Puyeng, Disebut Waktunya Kurang Tepat dan Kenaikannya Terlalu Tinggi

Tak cuma sampai situ saja, Pertamina juga akan menerapkan pelarangan kendaraan berkapasitas mesin besar membeli BBM subsidi.

"Kami melihat ini (menaikkan harga dan membatasi penjualan) bisa merugikan masyarakat," ujarnya, Jumat (26/08/2022).

Menurutnya wacana harga BBM subsidi naik bisa membuat angka inflasi 2022 meningkat 1,9 persen.

Padahal angka inflasi Indonesia per Juli 2022 saja sudah mencapai 4,94 dan dikatakan sebagai tingkat inflasi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Secara terpisah Sugeng Suparwoto selaku Ketua Komisi VII DPR RI juga mengonfirmasi informasi ini.

"Kami juga berupaya untuk menjaga inflasi pada angka 7 persen hingga akhir 2022 mendatang," katanya.

Jika wacanya ini diterapkan, maka pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) untuk meredam dampak dari harga BBM subsidi naik.

Terkait hal itu, Irto Ginting selaku Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga justru menolak berkomentar.

Kendati demikian ia menambahkan kalau keputusan penetapan harga BBM subsidi nantinya ada di tangan pemerintah.