GridOto.com - Pro dan kontra sudah bermunculan di tengah masyarakat terkait isu harga Pertalite naik.
Terlebih masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang menolak harga Pertalite naik.
Pasalnya kalau harga Pertalite naik, jelas kebutuhan sehari-hari mereka jadi makin mahal.
Muslimin selaku ojek online (ojol) yang beroperasi di sekitaran Makassar, Sulawesi Selatan juga ikut menolak harga Pertalite naik.
Menurutnya kenaikan harga BBM subsidi tersebut jelas akan memberikan dampak pada banyak hal.
"Paling utamanya seluruh hal ikut-ikutan naik, kayak sembako," jelasnya, dikutip dari Tribun-timur.com, Sabtu (27/08/2022).
Ia melanjutkan kalau dampak kenaikan harga Pertalite jelas bakal sangat dirasakan oleh para ojol.
Apalagi dengan kondisi ekonomi yang belum 100 persen pulih, masyarakat jelas akan kesusahan jika kebijakan kenaikan harga BBM ini diterapkan.
"Kondisinya sekarang tidak memungkinkan apalagi bagi saya yang berprofesi sebagai ojol, kami di bawah rata-rata pendapatannya," imbuh Muslimin.
Muslimin hanya bisa berharap ada solusi lain dari pemerintah jika kenaikan harga Pertalite betulan diterapkan.
Pendapat senada juga dilontarkan oleh ojol lain bernama Faris yang bahkan terang-terangan menolak adanya wacana harga Pertalite naik.
"Harga sangat jauh dan saya sebagai ojol tidak setuju, terlalu tinggi naiknya," ungkapnya.
Faris melanjutkan, keputusan pemerintah untuk mewacanakan harga BBM subsidi naik jelas kurang tepat.
"Orderan saya saja sudah berkurang, bagaimana jadinya nasib saya kalau harga-harga naik termasuk bahan bakar?" pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Ojol Curhat Soal Kenaikan Harga Pertalite: Kami Tidak Setuju, Terlalu Tinggi.