Pasalnya, pada tahun ini jumlah kuotanya hanya dipatok 23 juta KL, dan diprediksi sebelum akhir tahun, kuota Pertalite bakal habis.
Arifin kembali menegaskan, bahwa Pemerintah tetap berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri ESDM juga menghimbau agar masyarakat golongan mampu agar tidak mengkonsumsi BBM subsidi.
"Kami mengimbau, masyarakat juga harus mematuhi aturan yang ada," tutur Arifin.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai kuota BBM yang menipis ini dipengaruhi oleh tingkat konsumsi atau penggunaan masyarakat.
Berdasarkan APBN 2022, total subsidi yang diberikan pemerintah untuk Pertalite, solar, elpiji, dan listrik mencapai Rp 502 triliun.
"Ini berarti akan ada tambahan di atas Rp 502 triliun yang sudah kita sampaikan," ungkap Sri Mulyani.
Oleh sebab itu, Sri Mulyani mendorong Pertamina untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Stok Pertalite Kian Tipis, Menteri ESDM Telah Usulkan Penambahan Kuota BBM Subsidi