Piston memiliki material yang lebih lunak daripada blok mesin.
"Saat terjadi knocking, ada ledakan yang memaksa atau menghantam bagian piston," terang Sugiartono.
"Piston lama-lama bermasalah, bisa bengkok atau crack (retak)," ungkapnya.
Namun Sugiartono menekankan dampak terhadap piston ini bisa terjadi dalam kondisi knocking yang sangat parah dalam interval jangka panjang.
Begitupun juga dampaknya terhadap blok mesin yang menahan ledakan di ruang bakar.
"Ledakan atau ketukan dari knocking harus sangat besar dan dalam kurun waktu lama," papar Sugiartono.
"Itu baru benar-benar bisa merusak blok mesin yang setelah dari kerusakan piston," simpulnya.