GridOto.com - Melihat gelaran MotoGP di musim 2022, seolah membuat hati meringis.
Sebagai pecinta balap motor prototipe, tak sedikit fans yang merasa MotoGP tak lagi seperti dulu.
MotoGP kurang seru, MotoGP tak lagi menghibur, MotoGP gak semenarik dahulu dan mungkin masih banyak kalimat senada.
Padahal, MotoGP kini tak lagi dipentas layaknya di masa pandemi melanda dengan dashyat dua tahun lalu.
Kini, banyak pemilik dan pengelola sirkuit yang sudah mulai membuka pintu untuk para pecinta MotoGP agar hadir di tribun mereka.
Dorna Sports selaku promotor MotoGP pun sudah melakukan banyak kelonggaran bagi penonton untuk datang langsung ke sirkuit.
Sayang, apa yang dilakukan Dorna Sports dan pemilik sirkuit nampak belum bisa membuat penonton bergegas ke sirkuit dan memenuhi tribun layaknya beberapa tahun lalu.
Paling mudah dilihat ketika seri MotoGP Spanyol 2022 yang dipentas di sirkuit Jerez pada awal Mei lalu.
Biasanya, sirkuit di Andalusia yang indah ini kerap kali dipadati penonton, lantaran merupakan seri perdana MotoGP di Spanyol.
Tetapi ternyata, jika dibandingkan tahun 2019 yang berhasil membuat 151 ribu pengunjung hadir di Jerez, maka di 2022 hanya 123 ribu saja loh.
Paling parah jika melihat penonton yang hadir di sirkuit Silverstone, pada MotoGP Inggris 2022 awal Agustus lalu.
MotoGP Inggris 2022 yang dimenangkan Francesco Bagnaia hanya dihadiri sekitar 41 ribu penonton saja di hari Minggu.
Padahal, beberapa tahun lalu, untuk gelaran di hari Minggu alias race day, bisa menyentuh angka diatas 120 ribu penonton.
Beragam analisa akhirnya bermunculan ketika angka sudah mulai berbicara.
Paling mendasar, MotoGP kini tengah kehilangan aktor utama yang memutuskan pensiun akhir musim lalu.
Ya, Valentino Rossi yang diberbagai media internasional pernah ditulis sebagai orang yang justru lebih besar dari olahraga yang dijalaninya.
Seolah, MotoGP adalah Valentino Rossi dan begitu juga sebaliknya, Valentino Rossi adalah MotoGP.
Hilangnya Valentino Rossi dari kancah MotoGP, menjadi salah satu pemicu turunnya angka pengunjung yang datang ke sirkuit.
Baca Juga: Dua Murid Berjaya di MotoGP Belanda 2022, Valentino Rossi Kirim Ucapan Selamat
Meskipun, dari beberapa seri yang sudah dipentas, ada juga tribun yang menampilkan penonton dengan atribut kuning bertulisan angka 46.
Artinya, meski Rossi tak lagi ada di MotoGP, tetapi penggemar setianya tetap ada di sirkuit untuk menyanjung Legenda Hidup MotoGP itu.
Tetapi, itu tidak cukup untuk membuat animo penonton untuk kembali memenuhi sirkuit.
Selain hilangnya salah satu ikon di MotoGP ini, makin diperparah lagi dengan absennya Marc Marquez.
Pembalap yang juga memiliki rivalitas tinggi dengan Valentino Rossi tersebut, dipaksa absen oleh cedera yang berkepanjangan di lengan kanan atas alias humerus.
Efek patah tulang humerus yang terjadi di awal 2020 itu (MotoGP Spanyol, Jerez) membuat Marc Marquez harus kembali menjalani operasi ke-4, demi kenyamanan dirinya saat memacu Honda RC213V.
Akibatnya, MotoGP juga kehilangan salah satu ikon pembalap yang memiliki banyak penggemar ini.
Hilangnya dua ikon di MotoGP ini seolah belum mampu tergantikan dengan persaingan para pembalap muda yang tengah bertarung meraih gelar juara dunia MotoGP 2022.
Pertarungan Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Jorge Martin, Joan Mir dan pembalap muda lainnya seolah belum mampu menyuguhkan keseruan layaknya apa yang disuguhkan Rossi dan Marquez.
Baca Juga: Bakal Hadir di MotoGP Austria 2022, Marc Marquez Kasih Bocoran Soal Rekan Setimnya di MotoGP 2023
Apalagi, dengan 'hilangnya' dua pembalap ikonik MotoGP ini, jalannya MotoGP 2022 juga bisa dibilang penuh kedamaian.
Maksudnya, tak ada lagi perseteruan layaknya di era MotoGP dua hingga tiga dekade lalu.
Tidak ada perseteruan rekan setim dan bahkan antar pembalap yang membuat keteganggan di paddock yang akhirnya memicu rasa penasaran.
Tak seperti halnya Valentino Rossi vs Max Biaggi, Valentino Rossi vs Casey Stoner, Valentino Rossi vs Jorge Lorenzo, Valentino Rossi vs Marc Marquez dan sebagainya.
Malah tak sedikit pendapat bergema di udara, "MotoGP sekarang kalau salah sedikit aja sudah minta maaf."
Drama, peran antagonis dan protagonis kini seolah tak ada lagi di MotoGP modern yang penuh dengan pembalap muda.
Mungkin saja, Dorna Sports harus kembali meracik ulang dan berkaca tentang MotoGP di masa depan jika tak ingin terus ditinggal pecintanya.
Jadi, tak salah jika dibilang kalau kini MotoGP tengah mencari jati diri.
Jangan lama-lama!